Terbongkar, Ada 1,026 Juta Dosis Vaksin Covid-19 di Lampung Belum Digunakan

Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno mengikuti rapat percepatan vaksinasi dengan Mabes Polri. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Terkuak ada satu juta lebih dosis vaksin Covid-19 tersimpan belum digunakan di Lampung. Sementara masyarakat Lampung yang menerima vaksin masih rendah.

Sedikitnya ada 1.026.354 dosis vaksin Covid-19 yang belum terpakai dan terancam kedaluwarsa di Lampung. Sementara keberadaan buffer stock sebanyak 874.142 dosis yang tersimpan di Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alat Kesehatan (IFKA) belum termanfaatkan.

Ngendapnya satu juta dosis vaksin terungkap dalam rapat percepatan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Lampung, melalui video conference, di Mapolda Lampung, pada Selasa (5/10/2021).

Rapat tersebut dihadiri Kapolda Lampung Irjen Pol. Hendro Sugiatno, Wakapolda Brigjen Pol Subiyanto beserta jajaran dengan asistensi dan supervisi Mabes Polri bersama Kepala Korp Binmas Polri Irjen Pol Suwondo Nainggalon, S.IK.

Irjen Pol Suwondo Nainggalon mengatakan, Provinsi Lampung secara nasional menduduki peringkat paling rendah pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat. Karena itu, perlu ada upaya untuk melaksanakan percepatan vaksinasi di provinsi ini.

Ia mengatakan, dari jumlah vaksin yang didistribusikan dari pusat ke Lampung, masih tersisa sebanyak 1.026.354 dosis, dengan rincian Dinkes dan Puskesmas sebanyak 60.469 dosis, jajaran Polda Lampung sebanyak 91.634 dosis, rumah sakit (RSUD, TNI, dan Swasta) sebanyak 381.338 dosis, dan buffer stock sebanyak 492.804 dosis.

Irjen Pol Suwondo menjelaskan, beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya vaksinasi di Lampung, antara lain, karena manajemen vaksinasi. Secara nasional capaian vaksinasi di Provinsi Lampung di rangking terendah, yaitu 22,77 persen dosis pertama dan 11,65 persen dosis kedua (per tanggal 3 Oktober 2021).

Faktor lain adalah, kurangnya jumlah tim vaksinator di beberapa kabupaten dan belum maksimalnya koordinasi dan kolaborasi antarstakeholder pada kegiatan vaksin serta fungsi puskesmas sebagai sentra vaksin belum dimaksimalkan.

Dalam rapat tersebut, juga terungkap bahwa sistem monitoring imunisasi dan logistik elektronik (SMILE) belum diaplikasikan secara menyeluruh pada fasilitas kesehatan penerima vaksin.
Irjen Pol Suwondo Nainggalon  mengatakan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam percepatan vaksinasi, antara lain, menetapkan target harian jumlah dosis yang akan dicapai dalam waktu 74 hari, terhitung dari 6 Oktober – 31 Desember 2021) per kabupaten atau kota.

Selain itu, menentukan kebutuhan tambahan tim vaksinator per kabupaten/kota dengan melihat tim vaksinator yang sudah ada serta memfasilitasi kekurangan sarana dan prasarana tim vaksinator. “Juga menyempurnakan manajemen vaksinasi, membenahi manajemen mobilisasi massa, meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antarstakeholder dalam kegiatan vaksinasi serta menyelenggarakan pelatihan aplikasi SMILE,” jelas Irjen Suwondo.

Sementara itu, Kapolda Irjen Pol. Hendro Sugiatno mengimbau kepada masyarakat di Provinsi Lampung, khususnya di Kota Bandarlampung atau pun di beberapa kabupaten/kota, untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan vaksinasi massal.

Polda Lampung melalui bidang kedokteran dan kesehatan, memberikan fasilitas vaksin secara gratis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung dan Graha Wangsa. “Silakan masyarakat ajak keluarga, kerabat dan handai taulan yang belum divaksin Covid-19 datang dan gerai vaksin ini dibuka sesuai jam kerja, yaitu pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB,” tutup Hendro. (W9-jm/ars)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.