Anggota Komisi II DPRD Bandarlampung Minta Walikota Tegas Terkait Pasar Smep

Heti Friskatati, Anggota Komisi II DPRD Kota Bandarlampung

Bandarlampung, Warta9.com – Banyaknya pedagang lama Pasar Smep Tanjungkarang yang tidak mendapat tempat jualan (lapak), mengundang keprihatinan anggota Komisi II DPRD Kota Bandarlampung Heti Friskatati.

Kepada wartawan, Rabu (20/10/2021), mengatakan, masalah lapak Pasar Smep yang menimbulkan masalah karena banyak pedagang lama tidak dapat lapak, harus dilakukan penataan ulang. Dia juga meminta Walikota bertindak tegas menindak oknum-oknum yang bermain di Pasar Smep.

“Bagaimana ceritanya lahannya sama ukurannya sama, bahkan bangunan yang sekarang bertingkat jumlah kios bertambah kok malah banyak pedagangnya tidak dapat. Ini ada apa? Tanya Heti Friskatati anggota Fraksi Partai Golkar ini.

Sebagai anggota Komisi II, Heti menyampaikan adanya masalah lapak Pasar Smep, karena datanya tidak beres. Sebagai anggota Komisi II, ia sudah minta Dinas Perdagangan UPTD Pasar untuk mendata ulang. Tapi kenyataa nya sampai saat ini belum juga beres dan masih menimbulkan masalah.

“Saya minta ditata ulang kembali ditata ulang kalau misalnya memang pedagang yang lama dulu memang 2 kios ya 2 kios atau lapak. Jangan giliran gedung baru dengan jumlah lapak makin banyak kok malah banyak pedagang yang tidak dapat,” ujar Heti.

Anggota Komisi II ini mensinyalir data yang tidak beres ini, diduga ada oknum-oknum yang bermain. “Mustinya data sama dan sesuai dengan kebutuhan pedagang. “Jadi data itu harus sesuai. Bila perlu ditata ulang kembali oleh Dinas Perdagangan dengan dengan melibatkan pedagang,” ujar Heti.

Sebagai wakil rakyat, Heti menyampaikan masalah ini untuk kepentingan rakyat (pedagang,red). Heti yakin Walikota sangat peduli dengan kondisi rakyat yang sedang mengalami kesulitan. Karena itu, Ia meminta Walikota Bandarlampung Eva Dwinana bertindak tegas dan menindak oknum yang bermain. “Saya minta Ibu Walikota bertindak tegas demi pedagang. Dan saya selaku wakil rakyat harus membela pedagang. Karena pedagang ini jelas mereka membantu meningkatkan PAD Kota Bandarlampung. Jangan malah pedagang dibuat masalah dengan keadaan situasi ekonomi seperti ini. Sebab, kalau sudah masyarakat bawah menyangkut perut (lapar,red) repot urusannya,” tandas Heti, juga Ketua PD KPPG Bandarlampung ini.

Diketahui, sekitar 50 pedagang lama tidak kebagian lapak dan kios. Sehingga para pedagang melakukan protes. Namun, hingga saat ini, belum ada penjelasan dari Dinas Perdagangan. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.