Made Bagiasa Imbau Masyarakat Jangan Takut Vaksin dan Bangkit untuk Pemulihan Ekonomi

Anggota DPRD Lampung I Made Bagiasa melakukan Sosper Perda No.3/2020 di Desa Surabaya Ilir Kecamatan Bandar Surabaya Kabupaten Lampung. (foto : ist)

Lampung Tengah, Warta9.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Drs. I Made Bagiasa menyampaika, dampak pandemi Covid-19 yang melanda Bangsa Indonesia hampir dua tahun dampaknya sangat dirasakan masyarakat, buka hanya dampak kesehatan, tapi berdampak sosial ekonomi masyarakat. Saat ini Pandemi Covid-19 sudah melandai, masyarakat jangan takut divaksin dan bangkit lagi untuk pemulihan ekonomi berbasis pertanian.

Hal itu disampaikan Made Bagiasa, saat melakukan Sosialisasi Peraturan Daerah No 3 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid – 19, di Desa Surabaya Ilir Kecamatan Bandar Surabaya Kabupaten Lampung, Minggu (7/11/2021).

Made Bagiasa menyampaikan terkait pandemi Covid-19 dalam kurun waktu 2 tahun sampai sekarang masih ada dan virus ini dan selamanya akan ada hidup berdampingan dengan manusia. Menghadapi situasi pandemi ini, Made menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, pola hidup sehat.

Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Lampung ini menyampaikan, bahwa dampak kesehatan, sosial dan ekonomi dari wabah Covid-19 dengan memberikan arahan akan pencegahan dan pengendalian Covid-19 dengan melibatkan tokoh masyarakat dan agama untuk saling bergotong-royong, bahu membahu bersatu melawan Covid dengan menerapkan aturan Perda Provinsi Lampung No 3 tahun 2020.

Pada kesempatan tersebut, Made Bagiasa mengajak masyarakat Lampung Tengah untuk melakukan vaksin dan bangkit dari pemulihan ekonomi berbasis pertanian. Meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengolah lahan pertanian secara intensifikasi dan ekstensifikasi melalui pemanfaatan teknologi, membaca kebutuhan market untuk dihubungkan dengan jenis cocok tanam lahan pertanian sehingga daya jual hasil pertanian stabil dan tidak pada segmen pasar tertentu saja.

Dalam dialog terbuka yang melibatkan kelompok tani, P3A, aparatur kampung selain menanyakan Perda No 3 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Pencegahan dan pengendalian Covid-19, program vaksinasi juga menyampaikan masukan dan permasalahan di bidang pertanian.

Masalah pertanian yang tanyakan diantaranya harga singkong sudah pada kisaran harga normal namun potongan pabrik masih tinggi diatas 30 persen. Warga juga mohon bantuan sumur bor, bajak traktor serta penyuluhan petani oleh dinas terkait.

Tanggul Penangkis Sebabkan Banjir
Sarjito, Ketua Gapoktan Sido Mukti mengeluhkan Kanal Tanggul Penangkis di Desa Cempaka Putih Kecamatan Bandar Surabaya yang dikerjakan oleh Dinas Pertanian Provinsi Lampung belum selesai. Malah menyebabkan kebanjiran sehingga petani gagal panen. Warga mengharapkan masalah ini disampaikan agar kiranya menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Lampung untuk segera diselesaikan.

Dalam Sosper ini, Narasumber disampaikan Dr. I Wayan Mustika, M.Hum, akedemisi Unila sekaligus wakil ketua Forum Kerukunan Beragama Provinsi Lampung.

Wayan menyampaikan, bahwa upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19 sudah membuahkan hasil yang menggembirakan berdasarkan angka positif yang terus menurun. Tapi masyarakat tidak boleh lengah harus waspada dan penerapan 5M menjadi patokan utama.

Peserta yang hadir dalam kegiatan Sosper Perda No.3/2020, perwakilan kepala kampung Surabaya Ilir Usman, Babinkamtibmas, Babinsa serta Kelompok Tani Sido Mukti P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) dan tokoh masyarakat, agama, pemuda dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (W9-jam)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.