Ramadhan Bulan Dakwah Rahmatan Lil Alamin, Oleh : Dr. Abdul Syukur, MAg*

Warta9.com – Rasulullah Muhammad SAW merupakan Rasul yang terakhir, mendapatkan beban tugas sebagai rahmatan lil alamin. Artinya misi keislaman untuk mewujudkan Islam yang disempurnakan dalam rentetan sejarah kenabian dan kerasulan Allah adalah terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.

Di dalam Al Quran Allah menyatakan “Wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin” artinya, tidaklah aku utus engkau Muhammad kecuali untuk menyebarkan rahmat bagi semesta alam.

Begitulah Allah menciptakan langit dan bumi ini sebagai rahmat yang Allah berikan kepada kita jika hambanya mampu menangkap apa sebenarnya esensi rahmat yang ada di alam ini yang diciptakan oleh Allah SWT.

Melalui momentum Ramadhan ini, Ramadhan merupakan Syahrul Rohmah, Ramadhan bulan ditebarkan rahmat-rahmat Allah selain di hari-hari biasa di bulan-bulan biasa Allah menyebarkan rahmat tetapi di bulan Ramadhan ini Allah lebih menebarkan rahmat supaya kita sebagai hamba-nya mampu menangkap bagaimana cara menangkap rahmat Allah. Bagaimana kita mengajak sesama kita yaitu berdakwah dalam arti mengajak kepada sesama kita untuk bisa mensyukuri nikmat Allah untuk bisa hadir rahmat kita. Sehingga kita mengerjakan nilai-nilai ibadah Puasa kita mengerjakan puasa malam, kita tadarus kita shalat tarawih. Tetapi tidak cukup banyak itu apa implementasi kita berpuasa menahan lapar puasa menahan puasa kita bisa merasakan bagaimana ketika kita merasakan laparnya berpuasa badan secara fisikal adalah lemah.

Sehingga kita akan muncul perlu berkasih sayang kepada orang yang lemah di dalam puasa ini. Alquran dinyatakan bagi sebagian umat Islam yang tidak mampu untuk berpuasa maka disana membayar fidyah. Ini adalah sebuah nilai-nilai puasa yang memiliki dimensi sosial juga. Artinya puasa sangat peduli kepada orang lain.

Marilah momentum puasa ini dijadikan ajang bagi kita untuk meraih sebanyak-banyak pahala kebaikan untuk memanen rahmat Allah. Sehingga Islam akan terasa bagi kita yang hadir di bulan Ramadhan di saat kita sedang berpuasa bisa sentuhan-sentuhan kasih sayang membangun kesadaran diri memiliki sensitifitas sosial. Sehingga ada kepedulian ada kepekaan. Marilah memperbaiki diri kita menebarkan kasih sayang dengan dakwah mauidzah hasanah pelajaran yang bagus dengan hikmah mengetahui situasi dan kondisi kita berdakwah bermujadalah, berdiskusi, berdialog meski beda pendapat dan beda lainnya. Tetapi dalam kebersamaan karena diikat oleh rasa kasih sayang.

Marilah kita memupuk dan mengembangkan bagaimana kita wujudkan dalam kehidupan kebersamaan kehidupan bermasyarakat yang hari ini terus kita sangat mendambakan, sangat mengharapkan kehadiran kasih sayang yang bisa menyiram kehidupan di tengah-tengah masyarakat kita masyarakat yang harmonis, masyarakat yang toleran, masyarakat yang rukun, masyarakat yang bersatu. Semua bersaudara di bulan Ramadhan ini supaya kita lebih meningkatkan kita kesampingkan rasa yang mungkin tidak pas, perbedaan jangan sampai membuat kita menjadi permusuhan dendam dan jangan sampai menghilangkan nilai ibadah kita ibadah shalat, ibadah puasa.

Apalagi kita sedang berpuasa tetapi masih memiliki sifat dendam. Sifat iri sifat dengki dan ucapan-ucapan yang tidak menyukai menyakitkan hati, ucapan yang bohong, ucapan-ucapan yang mengandung kekerasan ini semua supaya kita hindari. Berlatih dari bulan puasa ini. Karena Rasul Muhammad diutus Allah di muka bumi ini untuk memberi rahmat. (*Ketua MUI Lampung)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.