AKP Gigih : Masih Proses Laporan Dugaan Penghinaan Wartawan

Kotabumi, Warta9.com – Proses masih dilakukan Kepolisian Resort Lampung Utara (Lampura), Lampung, terkait laporan dugaan penghinaan profesi wartawan yang dilakukan akaun di media sosial facebook bernama ‘Kiay Arga’.

“On progress (masih proses,red),” ujar Kasat Reskrim Polres Lampung Utara, AKP Gigih Andri Putranto, melalui pesan WhatasApp, Kamis (18/2/2021).

Terpisah, Ketua Bidang Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Utara, Rozi Ardiansyah, menyambut baik langkah atau proses yang dilakukan pihak kepolisian terhadap laporan tersebut.

“Kami menyerahkan sepenuhnya porses ini ke polisi. Dan kami sangat mendukung serta yakin jika Polres Lampung Utara benar-benar profesional dalam menindaklanjuti laporan dugaan penghinaan ini,” ujar Rozi.

Terkait permohonan maaf yang telah disampaikan Sony Putra Waika selaku pemilik akun Kiay Arga beberapa hari lalu, Rozi mengaku pihaknya telah menerima permohonan maaf tersebut.

”Untuk permohonan maaf ke PWI kami menerimanya. Namun untuk proses di kepolisian tetap berlanjut,” terangnya.

“Persoalan ini menjadi pemebelajajaran kita semua, agar bijak dalam menggunakan media sosial. Gunakanlah medsos sebagai ajang untuk memberikan edukasi dan inspirasi kepada masyarakat,” tukas Rozi Ardiansyah.

Untuk diketahui, gabungan sejumlah organisasi pers di Kabupaten Lampung Utara (Lampura), Lampung, melaporkan akun di media sosial Facebook bernama Kiayi Arga, lantaran dianggap menghina profesi wartawan.

Akun tersebut dalam kolom komentar menuliskan kata-kata kasar dan menyebut wartawan seperti kotoran binatang. Meski postingan tersebut telah dihapus, namun tangkapan layar dijadikan bahan laporan ke polisi.

Setelah dilaporkan ke Polres Lampung Utara (Lampura), Sony Putra Waika selaku pemilik akun Kiay Arga, menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf, Rabu (17/2/2021).

Menurut Sony, sejatinya apa yang ditulis pada kolom komentar facebook ditujukan kepada salah seorang oknum wartawan di Kabupaten Lampung Timur, yang memberitakan tentang pembuatan gula merah tak higeinis dan tak berizin.

“Sebenernya, komentar saya itu bukan saya tujukan kepada seluruh wartawan se-Indonesia. Tapi saya tujukan kepada perorangan. Dan itu saya tulis secara spontanitas,” ujarnya.

Namun tak disangka, lanjut Sony, keselipan dalam penulisan komentar tersebut justru memantik kekesalan dan emosi para awak media.

“Saya atas nama pribadi, meminta maaf kepada seluruh wartawan yang ada di Indonesia, atas komentar saya yang tidak baik itu,” jelasnya. (Lam/Avan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.