Bandarlampung, Warta9.com – Walikota Bandarlampung Eva Dwiana enggan memberi tanggapan soal pemanggilan 13 pejabat di lingkungan
Pemkot Bandarlampung oleh
Jamintel Kejagung RI.
Eva yang dikawal beberapa ajudan tampak meninggalkan gedung Kantor Kejaksaan Negeri Kota Bandarlampung. Saat ditanya mengenai hal itu, ia meminta wartawan untuk menanyakannya kepada Kepala Kejaksaan Negeri Bandarlampung.
“Sama Pak Kajari ya, Pak Kajari aja,” kata Eva sambil menuju kendaraan dinasnya, Rabu (17/7/2024).
Walikota Eva Dwiana tampaknya mengawal anak buahnya yang sedang diperiksa melalui Kejari Bandarlampung. Walikota Eva Dwiana menemui Kajari Bandarlampung untuk berdiskusi terkait Tim Kejagung yang turun ke Bandarlampung.
Seperti diketahui, pemeriksaan 13 pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Bandarlampung berlangsung sejak Selasa 16 Juli berlangsung hingga Kamis 18 Juli 2024.
Tim Jamintel Kejagung RI yang dipimpin oleh I Putu Astawa, SH, Jaksa Agung Muda, memanggil 13 pejabat tersebut secara bertahap hingga 3 hari ke depan.
Pemeriksaan dilakukan di kantor Kejati Lampung. Tampak hadir memenuhi panggilan Jaksa Pemeriksa Kepala BPKAD M. Nur Ramdhan.
Belasan pejabat OPD tersebut yakni Kabag Pengadaan, Kabag Organisasi, Kabag Protokol, Kabag Umum, Kabag Perencanaan Keuangan, Kadis PU, Kadis Pendidikan, Inspektorat, Kepala Bappeda, Kasubdit Perencanaan BPKAD, Kasubdit Penyusunan APBD BPKAD, Kabid Anggaran BPKAD dan Kepala BPKAD.
Beberapa pejabat Pemkot yang diperiksa Tim Kejagung mengaku membeberkan apa adanya. Penjabat Pemkot korporatif memenuhi panggilan Tim Kejagung.
Tim Kejagung melakukan pemeriksaan secara maraton terkait dugaan penyimpangan pelaksanaan APBD Bandarlampung tahun 2023. Bahkan ada pejabat yang mengaku pemeriksaan pada hari Rabu, berlangsung dari pukul 10.00 pagi hingga pukul 20.00 WIB.
Pemeriksaan dilanjutkan hingga Kamis (18/7). Sejumlah pejabat Pemkot tampak datang ke Kejati memenuhi panggilan Tim Penyidik. (W9-jm/atas)
