Arinal : Teropong Bintang Bisa Dibangun Tanpa Merusak Hutan

Bandarlampung, Warta9.com – Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi kembali menyatakan alasan diberhentikannya pembangunan Itera Astronomical Observatorium (IAO) di Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rahman (WAR). Gubernur menyatakan teropong bintang bisa dibangun tanpa harus merusak hutan.

Penjelasan itu disampaikan Gubernur Arinal Djunaidi, usai rapat paripurna Dewan, Jumat (24/1/2020).

Gubernur menjelaskan, Lampung memiliki Taman Nasional, Hutan Konservasi, Hutan Lindung, dan Hutan Produksi.

Taman Hutan Raya berfungsi sebagai hutan konservasi, dimana Hutan konservasi setingkat dengan Taman nasional yang berfungsi untuk menyiapkan fungsi ekologi, menyiapkan resapan air, dan menyiapkan kepentingan yang berkaitan dengan flora dan fauna. Bahkan Gubernur Arinal menyatakan “haram” pembangunan teropong bintang di Tahura WAR.

“Taman Nasional itu wewenangnya Kementerian Kehutanan, Taman Hutan Raya itu wewenangnya Gubernur, Hutan lindung itu Bupati, dan Hutan Produksi itu Kementerian. Tapi sekarang hutan lindung wewenangnya diberikan kepada Provinsi dengan catatan jangan sampai rusak. Tentunya saat ini menjadi hak Pemerintah Provinsi, jadi ketika fungsinya berubah maka harus seijin Menteri dan tidak melanggar UUD,” jelas Gubernur Arinal.

Menurut Gubernur, yang boleh dibangun infrastruktur berkaitan dengan riset, dan fungsi flora fauna. Dan teropong bintang tidak ada hubungannya dengan fungsi hutan dan flora fauna. “Kita bisa bangun tanpa harus merusak fungsi hutan,” jelasnya.

Diketahui, pembangunan kawasan teropong bintang yang mulai dibangun pada era gubernur Lampung sebelumnya Ridho Ficardo. Kawasan tersebut telah dibangun jalan permanen menuju puncak tempat teropong bintang tersebut akan didirikan.

Di era Gubernur Ridho, Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) di Tahura Wan Abdur Rahman Gunung Betung diproyeksi akan menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. OAIL tersebut dalam master plan-nya akan menjadi ikon Provinsi Lampung. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.