Bahas Sampah Berbahan Plastik, DLHK Kota Denpasar Gelar Talkshow

Denpasar,warta9.com Talkshow di aula RRI Denpasar Kamis (21/02/2019), membahas tentang bahayanya sampah yang berbahan dasar plastik. Dihadiri oleh Kabid II Pengolahan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kota Denpasar, Dewan Pengawas RRI Se-Indonesia, LSM, Dosen Unud, serta para pemerhati Lingkungan kota Denpasar.

Menyikapi Peraturan Walikota Denpasar Nomor 36 tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Maka hendaknya bersama-sama menjaga kebersihan dan memilah sampah organik dan an-organik.

Indonesia merupakan negara kedua didunia yang bermasalah dengan sampah setelah Negara Cina. 3 juta ton sampah yang tersebar dan mengotori lautan. “Maka melalui talkshow ini, kita mengundang para mahasiswa dan juga perwakilan dari masyarakat maupun pengusaha, agar ikut bersama-sama menjaga kebersihan sampah terlebih sampah plastik dan mengurangi penggunaan plastik,” kata Buang Supeno Kepala RRI Bidang Pemberitaan.

Sementara Dewan Pengawas RRI se-Indonesia Tantri Relawati menambahkan, masalah sampah tidak hanya di Indonesia saja. Ini juga merupakan masalah yang ada di dunia saat ini. Di Fiji misalnya, ia menyebut masalag sampah juga lebih parah. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat harus terjalin dengan baik dan berkesinambungan.

“Dengan adanya Program-program informatif ini, kita jadi berlomba-lomba dengan negara-negara tetangga, siapa yang lebih dahulu bisa mengatasi masalah sampah,” sambungnya.

Beberapa tahun terakhir masalah sampah memang menjadi “momok” di Indonesia juga di Dunia. Sehingga pihak-pihak terkait di bidang sampah, berupaya dan berusaha untuk selalu membuat program pencegahan-pencegahan.

Diharap dengan program yang bernama “PESAN GADIS” Pengangkutan Sampah Besar Gratis di Denpasar oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Denpasar. Semisal kasur, almari, kursi, serta barang-barang besar yang memgakibatkan kebuntuan di sungai.

“Untuk masyarakat jangan sungkan menghubungi kantor kami. Karena program ini benar-benar Gratis untuk masyarakat. Lebih baik mencegah daripada terjadi banjir yang disebabkan oleh barang-barang besar yang dibuang di sungai,” imbuh Kabid Pengolahan Sampah dan Limbah B3 Denpasar, Ketut Adi Wiguna. (W9-totok)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.