Bangga Jadi Alumni Teknokrat, Lulus Langsung Bekerja

Bandarlampung, Warta9.com – Saat ini kemampuan Bahasa Inggris menjadi salah satu kunci sukses dalam dunia kerja. Hal itu diyakini tiga alumni Universitas Teknokrat Indonesia yang saat ini bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero.

Mereka adalah Teo Vany Rahmawelly, Esi Dwi Sasmita, dan Mutiara Sari. Ketiga merupakan alumni Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan (FSIP) Universitas Teknokrat Indonesia.

Salah satu dari mereka, Teo, menuturkan, dirinya dan Esi saat ini bekerja sebagai customer service on station (CSOS). Sementara Mutia Sari bekerja sebagai announcer. Menurut Teo, pekerjaan yang mereka lakukan berkaitan erat dengan kemampuan komunikasi, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

“Selain kemampuan berbahasa Inggris, satu hal yang harus diperhatikan adalah soal kecakapan pribadi. Kami bersyukur dulu kampus mendidik kami dengan pengembangan kepribadian sehingga kami bisa lebih siap menghadapi dunia kerja,” tutur gadis yang baru lulus tahun 2017 tersebut.

Teo pun mengaku bangga dan bersyukur dapat bekerja di perusahaan BUMN. Pasalnya tidak mudah untuk dapat diterima kerja di BUMN. Ia perlu melewati banyak proses. Ia berpesan kepada mahasiswa agar serius dalam belajar, terutama belajar Bahasa Inggris. Karena bahasa internasional itu sangat diperhatikan di dunia kerja saat ini.

“Terus tingkatkan kemampuan Bahasa Inggris. Selain itu, kita juga harus berani untuk bersaing. Kita yakin alumni Teknokrat dapat bersaing di dunia kerja, termasuk di BUMN,” ujar Teo.

Kesuksesan yang diraih alumni tentu menjadi berita yang membahagiakan bagi kampus. Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA. turut bangga dengan keberhasilan alumni.

Rektor mengatakan, selain meningkatkan Akreditasi lembaga, diterimanya lulusan Teknokrat di dunia kerja menjadi bukti nyata suksesnya pendidikan di Universitas Teknokrat Indonesia. “Kami tentu bangga lulusan kami terserap di dunia kerja. Kami berkomitmen agar pendidikan yang dijalankan relevan dengan dunia kerja. Kurikulum yang disusun link and match dengan dunia kerja,” tutur Rektor.

Nasrullah menambahkan, bahwa di era disrupsi seperti sekarang ini, pendidikan harus memiliki berbagai strategi untuk menyiapkan mahasiswanya agar dapat diterima di dunia kerja.

“Wacana disruption era dan revolusi industri 4.0 menjadi perhatian kami saat ini. Sehingga menuntut kampus mampu membaca kebutuhan dunia kerja di era tersebut. Oleh karenanya, kami melihat bahwa kemampuan Bahasa Inggris dan teknologi digital terus dikembangkan,” ujar Nasrullah. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.