Berkat Tekun dan Sabar, Shavina Mahasiswa Universitas Teknokrat Lolos Program IISMA 2023

Shavina Lestiani, mahasiswa UTI lolos program IISMA 2023. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Kabar menggembirakan datang dari salah satu mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) PTS terbaik ASEAN. Shavina Lestiani, mahasiswa Sastra Inggris Universitas Teknokrat Indonesia berhasil lolos dalam program Indonesia International Students Mobility Awards (IISMA) diselenggarakan oleh Kemdikbudrsitek Republik Indonesia. IISMA merupakan program belajar selama satu semester di Universitas luar negeri yang disponsori secara penuh oleh pemerintah Indonesia.

Shavina Lestiani lolos program IISMA di Middle East Technical University, Turki yang rencanya akan berangkat pada bulan Juli 2023. Selama satu semester, Shavina akan mengambil mata kuliah Cross-Cultural Studies in Organizations, Society and Culture in Eurasia, dan Language and culture. Pengumuman kelulusan diberikan Jumat 14 April 2023 tengah malam melalui situs IISMA. Shavina memilih Middle East Technical University Turki. Karena Turki merupakan perpaduan peradaban yang menarik, yakni antara peradaban Islam dan peradaban Eropa. Shavina merasa senang dan haru akhirnya ia diterima dalam program ini.

Bacaan Lainnya

Proses seleksi dan tabungan portfolio
Proses seleksi IISMA tahun ini sangat ketat. Diketahui terdapat lebih dari sepuluh ribu pelamar tahun ini memperebutkan kuota perguruan tinggi perguruan tinggi ternama di dunia dengan kuota sekitar seribu mahasiswa. Shavina harus menyeleksi kampus mana yang sesuai dengan latar belakang program studinya, yaitu Sastra Inggris. Berikutnya adalah menyeleksi perguruan tinggi mana yang menerima jenis proficiency test. Shavina mengambil Duolingo English Test (DET). Selanjutnya adalah pengisian data diri, record prestasi akademik, prestasi kejuaraan, pengalaman organisasi, pengalaman magang/ bekerja.

Semakin banyak portofolionya, semakin bagus. Di sini Shavina telah mengantongi organisasi Teknokrat English Club, volunteering melalui Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Universitas Teknokrat Indonesia, juara nasional speech dan sebagainya. Shavina juga menyelesaikan beberapa esai seperti motivation letter, mendeskripsikan pengalaman terburuk, catatan kesehatan dan sebagainya.

Hal inilah yang dipersiapkan semaksimal mungkin bersama pembinanya yakni Suprayogi, SS., M.Hum dan Intan Hamzah, S.Pd., M.Pd. Di tahap interview, Shavina berlatih untuk menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin ditanyakan mulai dari hal-hal personal sampai terkait hal-hal akademik. Catatannya selama tiga tahun dan kemampuannya menuangkan gagasan membawanya sampai tahap interview.

Perjuangan Pantang Menyerah
Shavina tidak langsung diterima di Program ini. Ia telah mencoba berbagai kesempatan, mulai dari YSEALI, UGRAD, dan perlombaan tingkat internasional. Namun belum berkesempatan sampai lolos. IISMA ini adalah kesempatan kedua setelah tahun lalu ia hanya sampai tahap wawancara.

Semangat pantang menyerah dan terus mencoba adalah hal yang patut dijadikan role model untuk mahasiswa lainnya. Shavina mencoba untuk terus mereview dan memetakan apa yang ia perlu perbaiki. Meskipun proses itu panjang, ia menunjukkan keterbukaan terhadap masukan dari pembimbing dan juga menjaga semangat diri dan semangat “jangan sampai lolos”.

Shavina adalah salah satu mahasiswa berprestasi Universitas Teknokrat Indonesia di bidang Bahasa Inggris. Ia telah menorehkan lima prestasi nasional sejak tahun 2021. Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi, mulai dari anggota divisi speech di tahun pertama, ketua divisi speech di tahun kedua, dan saat ini menjabat sebagai Ketua UKM Teknokrat English Club yang bertanggung jawab mengawal regenerasi adik-adik tingkatnya untuk berkompetisi di berbagai bidang dalam bahasa Inggris.

Ketua Program Studi sekaligus pembimbing menyampaikan bahwa “Semangat, ketekunan, dan kesabaran Shavina perlu ditiru rekan-rekan mahasiswa lainnya. Kerja keras Shavina menunjukkan bahwa tidak ada yang sia-sia dari sebuah perjuangan akademik dan organisasi. Ada satu titik dimana akumulasi itu semua menjadi “nilai tukar” sebuah kesempatan besar, dan kesempatan ini adalah berkuliah 1 semester di Kampus unggulan luar negeri.” Sebagai kaprodi ia turut berbangga melihat mahasiswanya “naik kelas” ke level internasional dan menjadikan motivasi untuk prodi Sastra Inggris untuk bisa terus membimbing dan mengarahkan mahasiswa ke berbagai peluang. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.