Bersama Desainer Nola Marta, Dekranasda Beri Pelatihan Pengembangan Kain Maduaro kepada Perajin Tulangbawang

Desainer Nola Marta langsung memberi pelatihan kepada perajin kain Maduaro di Tulangbawang. (foto : ist)

Tulangbawang, Warta9.com – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung di bawah kepemimpinan Riana Sari Arinal, tak henti-hentinya memberikan pelatihan kepada para perajin kain Lampung.

Kali ini dengan menggandeng desainer dari Jakarta Nola Marta, Dekranasda Provinsi Lampung memberi pelatihan kepada perajin kain sulam Maduaro Tulangbawang di Menggala Kabupaten Tulangbawang, Senin (22/11/2021). Hadir Asisten II Setdakab Dr. Pahada Hudayat SH, MH, mewakili Bupati Tulangbawang.

Didampingi Bidang Daya Saing Dekranasda Lampung Supriyanti, Zakia Drajat, Ketua Dekranasda Tulangbawang Karmini Utari dan Kadis Koperasi Yusrizal, desainer Nola Marta langsung memberi pelatihan para perajin.

Pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas hasil produksi yang berdaya saing dan pelestarian budaya Nusantara, mempersiapkan Maduaro untuk pasar Internasional.

Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Riana Sari Arinal, dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Supriyanti Bidang Daya Saing Dekranasda Lampung menyampaikan, di Kabupaten Tulangbawang
Maduaro merupakan salah satu kerajinan khas Tulangbawang, berupa kain sulam yang menggunakan benang selingkang.

Menurut Riana Sari, pada zaman dahulu Maduaro dikembangkan sebagai kain sulam tutup kepala pengantin wanita dan Kawai Rajo (Pakaian Kebesaran Para Peyimbang). Namun saat ini, kain sulam Maduaro telah dikembangkan oleh Dekranasda Tulangbawang menjadi produk fashion yang dapat dipakai dalam berbagai kesempatan dan juga menjadi produk art interior, bahkan pada tahun 2013 kain sulam.

Maduaro mendapatkan penghargaan lima besar sebagai Karya Kriya Terbaik Tingkat Nasional untuk Kategori Kriya Tekstil pada Dekranas Award Tahun 2013. Pengembangan kain sulam Maduaro tidak bisa lepas dari kreativitas dan inovasi. Untuk itu, lanjut Riana Sari, perlu investasi yang besar di bidang SDM khususnya pengrajin untuk meningkatkan daya saing produk. Hal ini menjadi konsentrasi Dekranasda Provinsi Lampung untuk meningkatkan daya saing produk para pengrajin yang ada di Provinsi Lampung.

“Sebagai Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, saya berharap kain sulam Maduaro ini dapat seperti kerajinan tapis yang telah dikenal dan dipakai masyarakat sampai tingkat Internasional. Untuk itu, kami mengadakan pelatihan pengembangan kain sulam Maduaro ini dengan mendatangkan desainer dari Jakarta yaitu Saudari Nola Marta,” ujar Riana Sari.

Desainer Nola Marta merupakan mitra kerja Dekranasda Provinsi Lampung dalam rangka mengembangkan kerajinan yang ada di Provinsi Lampung sehingga dapat berdaya saing dan bernilai tinggi.

Karena itu, Riana Sari memberi apresiasi yang sangat luar biasa kepada Nola Marta yang telah mengembangkan Tapis Lampung di beberapa negara. Dengan membuat kreasi motif yang disesuaikan dengan selera masyarakat di tiap negara.

Pengembangan tapis tersebut sampai saat ini dibantu/didanai oleh Pemerintah Australia. Demikian juga dengan kerajinan sulaman Maduaro ini, diharapkan dapat terus dibantu oleh Pemerintah Australia, sehingga sulaman Maduaro ini dapat mendunia seperti mendunianya Tapis Lampung.

“Semoga dengan adanya pelatihan ini para perajin dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasannya sehingga dapat menghasilkan sulaman Maduaro yang motifnya dapat diterima di semua kalangan masyarakat,” pungkas Riana Sari. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.