BKP Bakar Ratusan Kilogram Hama Hewan dan Tumbuhan

Bandarlampung, Warta9.com – Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Bandarlampung memusnahkan ratusan kilogram hama penyakit Hewan Karantina dengan cara dibakar ratusan dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Acara diselenggarakan kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Panjang, Bandarlampung, Selasa (3/7/2018).

Pemusnahan dengan jalan dibakar media pembawa HPHK itu berupa daging babi olahan milik Kedai Tang sebanyak 25 Kg asal Lampung tujuan Tanggerang Selatan dan jeroan sapi sebanyak 200 Kg milik Feri asal Bandar Lampung hendak dikirimkan ke Bekasi. Sementara media pembawa OPTK berupa benih kelapa sawit sebanyak 20,5 ribu butir milik Salehudin asal Riau menuju Surabaya.

Kepala BKP Kelas I Bandarlampung, Muhamad Jumadh menjelaskan pemusnahan itu merupakan salah satu tindakan pengawasan dan penindakan perkara tiban baik di pelabuhan, bandara, maupun perbatasan guna mewujudkan ketahanan pangan, pengendalian importasi, dan percepatan eksportasi pertanian.

“Barang-barang ini memang tidak memenuhi syarat dan administrasi, sehingga harus dimusnahkan. Barang itu salahnya tidak memenuhi persyarakat karantina dan tidak melaporkan untuk dilakukan tindakan karantina, sehingga melanggar Undang-undang Nomor 16 tahun 1992,” kata Jumadh.

Menurutnya, sebelum dimusnahkan, barang-barangyang tidak memenuhi syarat itu telah diperiksa sesuai prosedur, pemeriksaan produk, hingga pengujian laboratorium. Saat hasil uji tidak memenuhi persyaratan, maka dapat dilanjutkan ke penyelidikan di kepolisian.

Dia melanjutkan, kasus tersebut masih dalam pemberkasan dan tengah memasuki tahap I di kejaksaan. Namun, untuk nominal dari barang sitaan itu masih dalam penghitungan, karena harga dan standarnya bermacam-macam. “Semua barang itu harusnya memiliki izin dari dinas terkait dan lulusan teknis, administrasi, serta bersertifikat dari lembaga sertifikasi,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, dalam memperingati bulan bakti karantina pertanian ke-141, pihaknya mendorong akselerasi ekspor komoditas dan pengendalian importasi. Teelebih, Lampung yang memiliki banyak potensi pertanian dan hewan yang dapat dijual dipasaran eksportir.

“Ekspor lampung ini punya potensi yang luar biasa. Pada tumbuhannya ada kopi, lada, nanas, sawit, dan pisang. Itu potensi yang harus dikembangkan. Lalu pada hewan ada kotoran kelelawar yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik, karena mengandung  fosfor. Produk ini sekarang sudah terjual hingga ke Amerika dan Jepang,” urainya.

Disamping itu, peringatan bulan bakti itu juga dimeriahkan dengan diadakannya kegiatan donor darah sebagai bakti sosial kepada masyarakat. “Targetnya donor ini mencapai 100 kantung darah yang diikuti berbagai instansi terkait,” ujatnya. (W9-jam/ars)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.