Buah Berkah Mengajar di SLB Hingga Dikaruniai ‘Keturunan’

KISAH pilu Widi Guntur Bawono (37) warga Bandar Lampung yang kini menjabat sebagai Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kabupaten Mesuji, Lampung. Dirinya hampir berputus asa saat mengetahui sang istri di vonis oleh dokter tak bisa hamil.

Widi diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak tahun 2006, kemudian ditempatkan di SLB Negeri Lampung Utara. Kinerja yang baik mambuatnya di mutasi ke Lampung Selatan pada 2010. Hingga masuk ke Mesuji pada 2017 silam. Widi mengisahkan hidupnya yang sudah menikah sejak tahun 2010 dan belum dikaruniai anak hingga tahun 2015.

Saat itu, Ia mulai merasakan sepi tanpa sosok seorang anak, istrinya pun tak mampu berkata dan mereka hanya dapat berserah diri. Suatu ketika, Widi mendengarkan ceramah dari Ustad Abdul Somad tentang ‘Anak Disabilitas Langsung Masuk ke Surga’.

Hal itu malah menjadi dorongan bagi Widi untuk tetap semangat meskipun belum dikaruniai buah hati, profesi dalam membimbing anak disabilitas menurutnya sangat mulia sekali.

“Seperti menimbulkan semangat baru, setelah mendengarkan ceramah itu, saya tak pernah meninggalkan sholat dhuha dan anak-anak saya ajak membantu mendoakan agar saya segera dikaruniai anak,” ucap Kepala SLB itu saat melakukan kunjungan kerja di Kantor PWI Mesuji, (Kamis (21/10).

Jawaban dari usaha dan doa terwujud pada tahun 2016 

Silih berganti, pada akhir tahun 2016. Widi terkejut mendengar kabar sang istri dinyatakan positif hamil. Berkat doa dan semangat yang tinggi, dihari itu Widi merasa senang kegirangan. Hingga tak disadari kuku dijempol kakinya lepas.

“Sontak kaget mendengar kabar baik itu, istri saya dinyatakan positif hamil, air mata haru menetes, dan kami mendapatkan putra pertama. Hingga saat ini, saya merupakan ayah dari tiga orang anak,” cakapnya dengan tersenyum bangga.

“Hampir setiap pasangan suami istri sadar, tidak memiliki anak bukanlah akhir dunia. Namun, dalam hati kecil tetap ada keinginan untuk memiliki darah daging sendiri,” cetus Widi.

Penantian panjang telah dialami, buah berkah mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) sudah dirasakan, kini Widi hidup bahagia dengan keluarganya. Bahkan ia selalu support orang-orang yang sulit memiliki keturunan dengan kisah pilunya itu. Menurutnya, putus asa bukanlah jalan terbaik, teruslah berusaha dan berdoa.

(WRT9)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.