Bulan Ramadhan, Lemang Masih Diminati Warga Sarolangun

Jambi, Warta9.com Lemang merupakan makanan tradisional berbahan baku beras ketan yang dimasak di dalam bambu dengan cara dibakar, ini merupakan salah satu ciri makanan khas masyarakat Jambi terutama masyarakat Sarolangun.

Makanan ini, wajib ada saat acara keluarga, Bulan Ramdhan dan hari raya bagi masyarakat Sarolangun jambi. Meski saat ini makanan tradisional ada di beberapa daerah, namun penganan tersebut sudah sangat familiar bagi masyarakat di daerah itu.

Elvita, pemilik usaha makan tradisional Lemang “SI EL LEMANG” mengatakan, saat bulan suci Ramadhan, penjualam Lemang mengalami peningkatan. Biasanya di hari biasa dalam satu hari habis terjual maksimal 100 batang, namun di bulan Ramadhan produksi meningkat hingga 300 batang Lemang.

“Saat musim durian lebih meningkat lagi produksi dan penjualannya, pembeli bukan hanya dari Sarolangun saja, tapi juga dari luar daerah, seperti dari Bungo, Bangko dan Jambi,” ungkapnya.

Proses pembuatan Lemang tersebut, terlihat gampang namun sulit dikerjakan. Karena proses pembuatan tidak semata-mata membakar beras ketan. Namun terdapat beberapa tahapan dan proses agar lemang terasa lembut dan enak.

Alat yang digunakan merupakan bambu pilihan, dimana bambu tersebut tidak boleh terlalu tebal tujuannya agar proses memasak lemang tidak memakan waktu yang begitu lama dan matangnya merata.

“Pertama menyediakan bambu yang telah di potong panjang antara 30-40 centimeter. Selanjutnya bagian dalam bambu dibersihkan menggunakan kain. Setelah bambu bersih setiap sisi dibagian dalam bambu diberi daun pisang. Setelah daun pisang terpasang degan rapi didalam bambu dimasukkan beras ketan dan disiram dengan santan kelapa,” ujarnya.

Selanjutnya, bambu-bambu yang telah berisi beras ketan disiram santan kelapa diletakkan di tungku yang dirangkai khusus untuk dibakar. Api yang digunakan untuk membakar kue Lemang tersebut, tidak boleh terlalu besar dan tidak boleh terlalu kecil. Selama proses pembakaran, posisi bambu harus terus di ubah agar ketan yang ada didalamnya masak merata.

Setalah ketan masak dengan ciri-ciri ketan yang berda di dalam bambu telah terlihat dari luar dan menggelegak, maka api dapat dipadamkan dan kue ketan harus didinginkan terlebih dahulu sebelum di angkat.

“Untuk Harga yang dijual dalam satu potong bambu Rp20 ribu, dan kami menyediakan dua pilihan, yaitu Lemang ketan putih dan Lemang ketan campur pisang, pembeli bisa langsung datang ke tempat pembuatan Lemang ini,” tutupnya. (W9-dh)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.