Buntut Pengancaman Buruh Proyek, Kapolres Bakal ‘Sikat’ Premanisme

Kapolres Lampung Utara AKBP Kuniawan Ismail saat meninjau lokasi proyek yang mendapat ancaman preman, Sabtu (20/11/2021). (Dok/humas polres)

Kotabumi, Warta9.com – Kapolres Lampung Utara, AKBP Kuniawan Ismail menegaskan bakal menindak tegas ulah para preman yang meresahkan masyarakat. Ini menyusul laporan adanya sekelompok preman mengintimidasi dan mengancam buruh proyek yang sedang mengerjakan pembangunan jalan di Kecamatan Muara Sungkai, Lampung Utara.

“Kami akan tindak tegas aksi premanisme. Dihimbau masyarakat tidak perlu takut karena polisi akan menjamin semua keamanan dan akan hadir dalam memberikan Kambtimas. Ini pun sesuai instruksi Pak Kapolri,” ujar Kapolres saat meninjau lokasi proyek yang mendapat ancaman preman, Sabtu (20/11/2021).

Kurniawan mengatakan terkait insiden gangguan preman di pembangunan ruas jalan penghubung antara Kabupaten Lampung Utara- Kabupaten Waykanan, pihaknya siap mengawal dan menjamin keamanan di lokasi tersebut. Perkara yang dilaporkan atas kejadian beberapa waktu lalu, kini tengah diproses.

Pihaknya menjamin keamanan kepada para pekerja dan meminta untuk bisa beraktivitas kembali melanjutkan pembangunan proyek pemerintah itu.

Diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan ruas jalan penghubung simpang SD Muara Sungkai, Kabupaten Lampung Utara ke Kabupaten Waykanan terhenti setelah beberapa pekerja mendapat ancaman dan senjata tajam dari sekelompok orang.

Para pekerja proyek pembangunan senilai Rp 900-an juta itu akhirnya meninggalkan lokasi. Sejumlah alat berat yang sebelumnya telah berada disanapun, dianngkut kembali meninggalkan tempat.

Akibat insiden itu, para pekerja mengaalami trauma ketakutan. Asy Sadis Al Mushofa salah satu pekerja kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres Lampung Utara.

Korban menceritakan peristiwa berawal dari anggota DPRD Lampung Utara berinisial JB melintas dan menegur para tukang yang sedang bekerja.

“Kerja yang baik ya, kalau tidak sekali telepon langsung kumpul orang disini,” kata Asy menirukan ucapan JB.

Namun selang 2 jam ia meninggalkan lokasi,  sekelompok pria berjumlah 4 orang mendatangi pekerja dan mengacam dengan senjata tajam untuk membubarkan proyek tersebut.

“Bila masih dilanjutkan dia tak segan segan untuk megacak-acak proyek itu. Karena membawa badik, kami takut,” kata AsY. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.