Bupati OKI Minta Perusahaan Anggarkan Dana Pembedayaan Masyarakat

Kayuagung, Warta9.com – Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan yang sulit ditangani dengan maksimal dan rutin terjadi setiap tahun. Perusahaan perkebunan diminta mencari metode terbaik insiden kebakaran dengan membuat perencaan pencegahan. Hal ini harus bisa diterapkan dengan baik untuk Desa maupun perusahaan.

Terkait insiden tahunan tersebut Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan, H. Iskandar SE, meminta setiap perusahaan mengalokasikan anggaran untuk memberdayakan masyarakat.

Bupati menegaskan, antisipasi Karhutla ini merupakan jangka panjang, harus ada komunikasi dan koordinasi yang baik dengan semua pihak. Tujuannya agar pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dapat dilaksanakan secara optimal.

“Bukan karena adanya perhelatan Asian Games saja, tapi sampai kapanpun agar tidak terjadi lagi kerusakan lingkungan yang merusak habitat mahluk hidup. Saya minta perusahaan dapat menganggarkan untuk setiap kebun yang ada di OKI,” terangnya, Kamis (26/7/18).

Tak hanya itu komitmen yang dibuat selama ini juga harus dilakukan bukan hanya sebuah slogan saja. Dirinya meminta kepada seluruh camat dan kades agar segera memimpin langsung rapat khusus bagi masyarakat rawan bencana.

“Seperti di Kecamatan Tanjung Lubuk daerah Beringin, Lempuing Jaya Tanjung Sari, daerah Pedamaran, Sepucuk sampai Kayulabu, Kedaton, SP Padang Jungkal, Riding, Sungai Baung, Kayuara,Talang Rimba, Simpang Tiga. Segera rapatkan dengan kades serta RT/RW dan MPA sosialisasi kan,” pinta orang nomor satu di OKI ini.

Tahun lalu OKI zero asap, tapi pihaknya terperangah kembali karena beberapa hari lalu lahan kebun kembali terbakar. Meskipun dengan segala bentuk regulasi dan undangan yang dijadikan pedoman sudah banyak, diikuti perda dan perbup disampaikan serta disosialisasikan.

“Semoga dengan kehadiran semua pihak perusahaan ini dapat menunjukkan komitmen mensukseskan zero asap. Kenapa sampai terjadi Karhutla seberapapun kesiapan ketangguhan kalau implementasi dalam bentuk sosialisasi maka kesiapan akan menjadi lebih besar energi terkuras,” tegasnya.

Sementara itu Dandim 0402/OKI, Letkol Inf Seprianizar mengungkapkan, jika dilihat selama ini komitmen yang dilakukan belum optimal. Karena menurutnya masih ada pasukan hantu. Yakni ketika rapat mereka ada tapi saat dibutuhkan mereka tidak ada. “Inilah mengapa kami menyebutnya sebagai pasukan hantu,” bebernya.

Apalagi, lanjutnya, masih banyak masyarakat yang hanya menjadi penonton saat Karhutla terjadi, dan tak jarang Mereka berselfie. Hal inilah yang disayangkan padahal penangan Karhutla harus dilakukan semua pihak bukan hanya Manggala Agni,TNI, Polri, BPBD, MPA dan pihak perusahaan saja.

Pihaknya akan menerima pasukan sebanyak 175 anggota dari Kodam II ditempat di 34 desa rawan terbakar, dan pasukan dua SSK Pangkostrad dari Panglima TNI untuk ikut mengantisipasi Karhutla di OKI.

Sementara Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin menjelaskan dalam rapat tersebut masih ada pihak perusahaan yang tidak dapat hadir. “Nanti akan segera kami konfirmasi mengapa bisa tidak hadir dalam rapat ini,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut perwakilan dari Perusahaan PT Sampoerna Agro, Helmi berkomitmen akan melakukan tindakan antisipasi Karhutla. Salah satunya melibatkan para pemuda desa untuk mengantisipasi kebakaran dengan menggelontorkan dana sebesar Rp30 juta hingga Rp50/desa. “Ini sudah berjalan disamping sarana dan prasarana lain yang disiapkan,” tandasnya. (W9-Indra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.