Dahlan Dampingi Kuryana Resmikan Ponpes Dan TK Raudhatul Qur’an

OKU, Warta9.com – Geliat dunia pendidikan Islam tumbuh subur di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), setelah satu lagi pondok pesantren berdiri di bumi Sebimbing Sekundang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Hal ini diketahui setelah Bupati OKU Drs H Kuryana Azis didampingi Dahlan,SE Kades Gunung Meraksa Kecamatan Lubuk Batang meresmikan Ponpes Raudhatul Qur’an serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan PAUD dan TK Raudhatul Qur’an di dusun VII Desa Gunung Meraksa, Selasa, (22/9/2020).

Dalam Sambutannya Kepala Gunung Meraksa Dahlan,SE mengucapkan terimakasih kepada Bupati OKU Drs H Kuryana Azis yang telah menyempatkan hadir walau jadwal yang sangat padat.

“Mewakili masyarakat desa gunung meraksa, saya ucapkan ribuan terimakasih atas kedatangannya, kami sangat bangga,”ucap Dahlan disambut riuh oleh warga yang hadir.

Dahlan selanjutnya mengatakan bahwa pada acara tersebut panitia tidak banyak mengundang, karena kondisi pandemi Corona (Covid-19) yang masih melanda, namun antusias masyarakat sangat tinggi ingin bertatap muka dengan Bupati kebanggan masyarakat.

“Kami tidak bisa melarang masyarakat untuk hadir untuk melihat Bupatinya, yang bisa kami lakukan hanya menghimbau agar masyarakat mematuhi prokes,terutama menggunakan masker dan menjaga jarak,” sambung Kades.

Dan yang paling penting Terimakasih karena Bapak Bupati sering datang kedesa gunung meraksa dan setiap usulan yang kami usulkan diperhatikan.

“Seperti usulan pembangunan PAUD dan TK yang sama kita hadir hari ini, melalui dinas pendidikan OKU, Alhamdulillah dapat terealisasi,” pungkasnya.

Semetra itu pimpinan Ponpes Raudhatul Qur’an Ustadz Ngadino Aljailani, juga mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Bupati OKU atas kesediaannya hadir.

“Atas nama keluarga besar Ponpes Raudhatul Qur’an izinkan saya haturkan ribuan terimakasih,” ucapnya.

Selanjutnya Ustadz Ngadino menceritakan awal mula berdirinya pesantren yang berdiri di pertengahan tahh 2019, dengan pilosofi dan tujuan agar setia santriawan dan santriwati dapat menghapal Al-Qur’an.

“Rata- rata pesantren itu berbiaya mahal, bahkan ada yang menelan biaya 30 juta untuk masuk Tahfiz Qur’an,”jelasnya.

Kami ingin anak yang secara ekonomi kurang beruntung, anak yatim bisa juga masuk ke Tahfiz Qur’an.

“Dengan merangkul semua pihak termasuk minta bantuan kepada Bapak Kuryana baik secara pribadi dan Bupati, Alhamdulillah pesantren ini dapat berjalan walau dengan kesederhanaannya,” sambungnya.

Dalam proses belajar mengajar 50 santriawan dan santriwati yang belajar di ponpes, dan telah mengeluarkan 1 alumni yang ikut ujian program paket.

“Kedepan kami akan memenuhi semua persyaratan agar pesantren bisa menyelenggarakan ujian sendiri, mohon do’anya,” pungkasnya.

Disisi lain semenjak berdiri ponpes telah mengikuti  MTQ tingkat Asian yang diselenggarakan di kabupaten OKI dan berkompetisi di cabang 5 dan 10 juz. Mengikuti Olimpiade santri Sumsel Piala gubernur mewakili OKU, di bidang kesenian beladiri tapak suci pada  Kejurda di Kabupaten OI perwakilan ponpes mendapat 2 emas dan 2 perak 2, serta mengikuti Festival Anak Soleh (Fasi) memperoleh  juara 2 dan 3 untuk tingkat anak.

Dalam Sambutannya Bupati OKU Drs H Kuryana Azis menyampaikan agar pihak ponpes untuk memenuhi persyaratan pondok pesantren agar dapat menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan madiri.

“Jika persyaratan telah dipenuhi setidaknya ada dana hibah dari Pemkab OKU, dimana setiap pesantren itu diberikan dana hibah sebesar 40-50 juta dalam setahun,” ucap Bupati.

Selanjutnya Bupati juga mengapresiasi pengurus ponpes Raudhatul Qur’an yang telah banyak menorehkan prestasi dengan segala keterbatasan.

“Saya salut berani sendiri mengikuti setiap perlombaan tanpa menghadap kemanapun,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu Bupati juga mengajak kepada masyarakat suasana untuk mematuhi protokol kesehatan dengan mematuhi 3M.

“Mari kita membiasakan untuk memakai Masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” ajak Bupati.

Pada akhir kata sambutannya Bupati berjanji akan mengaspal jalan menuju ke Pondok pesantren.

“Kalau bisa jalan agak dilebarkan setidaknya 4 meter, agar akses masuk jadi lebih leluasa,” pungkasnya. (W9-dody)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.