Tulungagung, warta9.com – Dampak Pandemi Covid-19 di sektor ekonomi menyebabkan dampak negative terhadap keberlangsungan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Tulungagung, bahkan, 50 persen diantaranya pelaku IKM yang baru bangkit dalam menjalankan usahanya juga merasakan dampak wabah corona.
Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Tulungagung, Lilik Wijayanti mengatakan, dampak Covid-19 sangat terasa bagi pelaku IKM. Pasalnya, pelaku IKM selama pandemi ini selalu kesulitan saat membeli bahan baku untuk usahanya. Sedangkan dalam hal produksi, bahan baku merupakan hal yang vital bagi keberlangsung usaha setiap IKM.
Tak hanya itu, pelaku IKM saat ini juga tengah kesulitan dalam hal tersebut. Karena, mereka terkendala pemasaran yang mencangkup luar Tulungagung. Dimana tempat-tempat tersebut menutup akses akibat dari PSBB.
“Dulu, kalau penjualannya biasanya kami ikutkan event-event pameran. Tetapi karena sekarang ada pandemi Covid-19 yang melarang adanya kerumunan. Kami tidak bisa memberikan fasilitas itu,” ucap Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Tulungagung Lilik Wijayanti, Senin (19/10/2020).
Ia juga menyampaikan, pihaknya sudah berupaya terhadap seluruh IKM di Tulungagung yang sudah terdaftar dengan memberikan upaya stimulus. Yakni, dengan memasarkan dagangannya melalui sistim daring.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tulungagung juga sudah berupaya dengan memberikan pelatihan melalui digitalisasi. Sehingga para pelaku IKM bisa tetap berjualan menggunakan media sosialnya masing-masing.
Saat ini, mayoritas para pelaku IKM di Tulungagung sudah mulai beralih ke sistim daring sebagai upaya agar usahanya bisa tetap berjalan.
“Kalau kita menggunakan sistim daring, masih tetap bisa kirim barangbarang. Kita juga masih bisa kulakan,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga tengah menyiapkan skema penyikapan stimulus untuk menguatkan IKM yang terdampak. Yakni, dengan menggandeng Bank Mandiri, BPR Jatim serta Bank UMKM, “tandasnya. (W9-Untung)
