Diduga Salah Faham, Ketua LSM GMBI Dicekik Oknum Anggota Polisi

Banyuwangi, Warta9.com – Subandi, selaku ketua LSM GMBI Distrik Kabupaten Banyuwangi, Rabu (27/11/19) sekitar jam 10 Wib, mendatangi kantor Laka Lantas Banyuwangi.

Kedatangan subandi bersama anggota LSM GMBI yang berjumlah sekitar 20 orang itu ingin mempertanyakan kejadian laka lantas sehari sebelumnya.

“Pagi ini saya datang ke kantor laka lantas ingin mempertanyakan kejadian kemaren di daerah Banyuwangi Selatan. Dimana ada pengaduan ke saya bahwa ada aksi kejar kejaran antara pihak externa dan dibitur hingga terjadi serempetan antar kedua mobil yang dikemudikan. Akhirnya di bawalah keduanya ke Lakalantas, namun yang menjadi pertanyaan saya kemaren mobil external ini di lepas begitu saja. Sedangkan mobil dibitur berjenis Toyota Inova tetap di tahan, dan ini yang kami pertanyakan,” papar subandi.

Subandi menambahkan bahwa dirinya akan mengalawal permasalahan hingga selesai, jika perlu dirinya akan melaporkan ke Propam kenapa di Laka Lantas ini bisa hanya mengeluarkan unit mobil dari pihak external, sementara permasalahan belum selesai. Sedangkan mobil punya dibitur tidak di keluarkan.

Namun Subandi bersama anggotanya tidak puas di laka lantas karena yang piket hari ini bukan yang piket kemaren.

Lalu Subandi bersama anggotanya meninggalkan kantor laka lantas menuju Mapolresta Banyuwangi dengan maksud klarifikasi ke Kasat Lantas.

Namun saat mobil Subandi masuk ke pintu gerbang Mapolresta di stop untuk kembali keluar karena di dalam parkir penuh. Disitulah ada insiden tarik menarik antara anggota Polresta Banyuwangi dengan Subandi selaku ketua LSM GMBI Distrik Banyuwangi.

Menurut Subandi dirinya sampai di cekik lehernya hingga membekas

“Saya di tarik dan di dorong saat saya mau memindah mobil, dan dari pihak anggota main dorong atau main kasar. Bahkan leher saya dicekik hingga membekas, dan terkait permasalahan ini akan saya klarifikasikan ke Kapolres, jika perlu ke Propam,” ungkap Subandi.

Dikonfirmasi terpisah Kasi Propam Polresta Banyuwangi Sunyoto mengatakan kejadian tersebut ada kesalah pahaman antara kedua belah pihak.

“Sebenarnya mereka masuk sudah di peringatkan (dilarang masuk). Mungkin salah komunikasi dan salah paham aja,” pungkas Sunyoto. (W9-RB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.