Diduga Sekolah SMP N 18 Kota Tegal Pungut Uang Saat Kenaikan Kelas

Kota Tegal, Warta9.com – Sejumlah awak media dan LSM mendatangi sekolah SMP N 18 Kota Tegal, Rabu (24/7/2024) dengan tujuan untuk konfirmasi terkait adanya dugaan pungutan uang iuran yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada siswa didiknya.

Menurut informasi dari beberapa walimurid setiap siswa kelas VII yang naik kelas VIII dan siswa kelas VIII naik kelas IX diminta pihak sekolah untuk membawa uang sebesar Rp100.000,- pada saat menyerahkan buku raport kenaikan kelas, dan pada waktu pengambilan raport pun walimurid diminta untuk memberikan uang yang bervariatif.

Bacaan Lainnya

Dari keterangan yang didapat tim awak media, walimurid membenarkan adanya permintaan iuran di sekolah SMP N 18 Kota Tegal, bahwa pada saat penerimaan dan pengembalian raport kenaikan kelas setiap wali murid diminta untuk membawa uang. Dari kelas VII dan kelas VIII dimintai uang yang besarnya bervariatif ketika pengambilan raport dan uang 100 rb pada saat penyerahan raport dan untuk apa penggunaanya walimurid pun tidak mengetahuinya.

“Benar setiap siswa kelas VII dan VIII dimintai uang sebesar 100 ribu. Dan uang tersebut diberikan pada saat penyerahan raport di tanggal 9 Juli untuk siswa kelas VII yang naik kelas VIII yang selanjutnya uang tersebut diberikan kepada salah satu guru, dan untuk siswa kls VIII yang naik ke kelas IX penyerahan raport di tanggal 10 Juli. Untuk apa penggunaan uang tarikan tersebut kami pun kurang tahu, untuk daftar ulang atau untuk pembiayaan apa saya tidak tahu pasti, awalnya dari pihak sekolah meminta uang sebesar 120 ribu dan uang 20 ribu-nya untuk acara bakar-bakaran,” ujar wali murid.

Sementara orang tua murid lain juga menyampaikan kalau anaknya belum mengambil raport pada saat kenaikan kelas dikarenakan belum mempunyai uang. Karena kondisi keluarganya yang kurang mampu ditambah anaknya juga tidak mempunyai seorang ayah (yatim), jadi dengan adanya permintaan uang dirinya belum bisa membayarnya.

“Karena ga ada duit jadi raport kenaikan kelas anak saya belum tak ambil. Dan anak saya juga anak yatim, untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari saja hanya mengandalkan penghasilan saya sebagai pekerja cock,” tutur orang tua murid.

Sementara Ka.Sekolah SMP N 18 kota Tegal melalui Waka 2 Sakhuri saat dikonfirmasi mengatakan bahwa penarikan uang pada saat pengambilan raport yang nilainya bervariatif itu digunakan untuk kegiatan sekolah yang tidak tercover dana BOS dan selanjutnya uang sebesar 100rb saat penyerahan raport penggunaanya untuk pelatihan hewan qurban.

“Penarikan uang iuran itu digunakan untuk kepentingan sekolah yang tidak tercover dana bos dan juga untuk pembelian hewan qurban berupa dua ekor sapi, bagaimanapun juga itu kan pendidikan karakter dan melatih siswa untuk berkurban, sisanya digunakan untuk kegiatan disekolah seperti KPMR, Pramuka, pelantikan DP dan lain-lain,” kata sakhuri setelah menanyakan kepada walikelas.

Saat ditanya soal kenapa ada permintaan uang untuk pembelian hewan kurban sedangkan untuk momen idul kurban kan sudah lama terlewat, pihaknya menerangkan kalau pada waktu idul kurban uang yang digunakan untuk membeli dua ekor sapi itu sementara memakai dana talangan dulu dari donatur,” terang sakhuri. (W9-Kin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.