Dinas Perdagangan Lampung Siap Stabilkan Harga Hadapi Puasa Lebaran

Bandarlampung, Warta9.com – Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia menyampaikan kesiapan Provinsi Lampung menyetabilkan harga dalam menghadapi bulan Puasa dan Lebaran. Kesiapan dilakukan dengan langkah-langkah yang dilakukan yakni melakukan pemantauan perkembangan harga 18 komoditi bahan kebutuhan pokok yakni beras, gula pasir, minyak goreng, daging, telur, susu, jagung pipilan kering, tepung terigu, kacang kedelai, dan cabai. Lalu, bawang merah, bawang putih, ikan laut, garam beryodium, mie instant, kacang tanah, kacang hijau, dan ketela pohon.

“Pemantauan dilakukan terhadap empat pasar utama di Bandarlampung yakni Pasar Pasir Gintung, Pasar Kangkung, Pasar Tugu dan Pasar Way Halim,” ujar Ferynia, dalsm Rapat Koordinasi (Rakor) Stabilitas Harga dan Stock/Pasokan Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran Tahun 2018/1439H, di Ruang Rapat Bank Indonesia Perwakilan Lampung, Rabu (18/4/2018).

Selain itu, Dinas Perdagangan Provinsi Lampung juga memfasilitasi pasar murah, melakukan rakor distribusi dan logistik perdagangan dalam negeri, pemetaan jaringan distribusi barang pokok penting, dan Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OP CBP). “Untuk total jumlah realisasi penyaluran beras OP CBP di Provinsi Lampung (2017 dan 2018) sampai dengan 17 April 2018 sebesar 9.986 ton (110,95) dari target 9.000 ton,” katanya.

Untuk kondisi stok barang kebutuhan pokok di Provinsi Lampung khususnya beras hingga April 2018, Ferynia menyebutkan Provinsi Lampung memiliki 25.643 ton stock beras. “Untuk ketahanan stock beras mencapai 4,5 bulan,” ujarnya.

Ferynia mengatakan pada perkembangan harga rata-rata untuk beras premium di pasar tradisional Lampung hingga April 2018, di angka Rp11.923/Kg. Untuk beras medium hingga April 2018, di angka Rp 10.237/Kg. Sedangkan, perkembangan daging sapi murni di pasar tradisional Lampung pada April 2018 di angka Rp 112.500/Kg.

Terkait penilaian inflasi dan upaya pengendaliannya di Provinsi Lampung, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan menjelaskan akan ada risiko inflasi pada periode Ramadhan 2018. Untuk itu, Budiharto meminta terutama Kota Bandarlampung yang sangat menentukan pola inflasi Provinsi Lampung. “Prioritaskan pada pengendalian inflasi yang fokus di dua periode yakni Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan akhir tahun,” ujarnya. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.