Dinkes Minta Masyarakat Waspada DBD di Tengah Pandemi

PANARAGAN – Di tengah pandemi Covid-19, penyakit demam berdarah dengue atau DBD perlu diwaspadai. Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang Barat mencatat jumlah kasus DBD terjadi 30 hingga 100 kasus per bulan di berbagai wilayah Tubaba.

“Secara keseluruhan dari Januari hingga Juni 2020 ada 389 kasus demam berdarah,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang Barat, Eka Riyana, kepada warta9.com, Selasa (23/6/2020).

Meski demikian, lanjut Eka, kasus kematian akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tubaba hingga saat ini masih nihil. Penderita DBD yang umumnya dewasa ini tersebar hampir diseluruh kecamatan di Tubaba.

“Terbanyak di Kecamatan Tumijajar dan Tulangbawang Tengah, kematian nihil. Sebelumnya ada laporan dari masyarakat meninggal karena DBD. Namun setelah dilakukan cross check data laboratorium bukan karena DBD,” ujar Eka.

Ditengah pandemi virus corona, masyarakat juga perlu mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah. Pasalnya, saat ini curah hujan di Tubaba masih tinggi, sehingga potensi serangan nyamuk demam berdarah masih bisa terjadi.

Gejala penyakit ini biasanya diawali dengan demam, nyeri otot dan sendi, terdapat bintik merah atau ruam di kulit disertai mual dan nyeri ulu hati. “Jika terjadi gejala, segera periksa di layanan kesehatan terdekat,” imbau dia.

Eka menyebut salah satu faktor perkembangan nyamuk dan penyakit DBD adalah kondisi iklim. Untuk itu dia mengimbau masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan gerakan 3M (mengubur, menguras, dan menutup) barang-barang bekas, seiring tingginya curah hujan.

Masyarakat dapat bergotong-royong membersihkan lingkungan untuk memutus rantai penyebaran DBD. Pihaknya melalui pelayanan kesehatan terus berupaya melakukan pecegahan untuk menekan jumlah kasus DBD, dengan memberikan penyuluhan ke masyarakat.

Eka juga mengingatkan masyarakat tak mengabaikan protokol kesehatan, praktik hidup bersih dan sehat harus tetap diterapkan di tengah pandemi Covid 19, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan jaga jarak.

“Saat ini kegotongroyongan dan tenggang rasa kita sedang diuji. Marilah kita bersatu untuk menjadi teladan dan melindungi satu sama lain. Pastikan lingkungan terbebas dari sarang nyamuk,” tandas Eka. (W9-jon)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.