Dinkes Tubaba Sosialisasi Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular

PEMERINTAH Kabupaten Tulang Bawang Barat melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Dinas Kesehatan Provnsi Lampung terus mensosialisasikan gerakan deteksi dini faktor resiko Penyakit Tidak Menular dan kesehatan jiwa melalui program Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM Cerdik Jiwa) di Puskesmas Dayamurni, Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Selasa 23 hingga 25 Juli 2019.

Sasaran kegiatan ini adalah penduduk usia produktif, baik dengan kondisi sehat, masyarakat beresiko maupun masyarakat dengan kasus PTM. Sebagai narasumber hadir dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dr Ayu. Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat diwakili Plt Kepala Dinas Kesehatan Perana Putera.

Pada kesempatan tersebut Plt Dinas Kesehatan Perana Putera mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor resiko PTM. Selain itu, mengontrol dan menjaga kesehatan secara optimal baik preventif seperti penyuluhan dan kuratif missal rujukan ke puskesmas. Serta meningkatkan cakupan deteksi dini PTM usia produktif.

PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya. Yakni dengan prilaku hidup sehat, memenuhi aktifitas fisik dan mengkonsumsi makanan bergizi. Mencegah dan mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM.

Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM. Kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM.

Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM diharapkan dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor resiko PTM sehingga peningkatan kasus PTM dapat dicegah.

“Sikap mawas diri ini ditunjukan dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada keadaan sehat. Dalam menyelenggarakan Posbindu PTM diperlukan suatu pedoman yang dapat menjadi panduan bagi penyelenggaraan kegiatan para pemangku kepentingan serta pelaksana di lapangan,” terang Perana.

Sementara di sisi lain, terjadi peningkatan jumlah kasus dan kematian akibat penyakit tidak menular. Dari 100 penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) sebanyak 70 orang tidak berhasil mengindap PTM, hingga gagal dalam mendapatkan penanganan dan akhirnya mengakibatkan komplikasi, kecacatan, bahkan kematian. Kejadian ini dapat dicegah melalui penanganan faktor risiko penyakit tidak menular.

Menurut Perana, awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus, sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Riset Kesehatan (rekapitulasi) jumlah sasaran penderita Hipertensi sebanyak 30,584, dan sasaran Diabetas Melitus berjumlah 8,942.

Target capaian yang diharapkan Hipertensi dapat dihentikan 16,762 orang (54%), dan Diabetes mellitus mencapai 5232 orang (58%). Untuk itu dia berharap khususnya penduduk yang memiliki faktor risiko agar melakukan pemeriksaan kesehatan di Pospindu yang telah tersedia di seluruh kelurahan se-Tubaba, serta Puskesmas sebagai rujukan.

“Pembangunan kesehatan tidak sepenuhnya ditentukan oleh hasil kerja sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh kerja keras serta kontribusi seluruh komponen. Apapun peran yang dilakukan pemerintah tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk mandiri menjaga kesehatan, maka mewujudkan impian kita untuk “Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Barat yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan”, sulit dicapai,” tandas Perana. (ADV)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.