Bandarlampung, Warta9.com – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menyambut baik kerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung yang disampaikan pada acara kunjungan silaturahmi DPP apindo, Kamis (4/11/ 2021).
Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Ketua Apindo Lampung Ary Meizari Alfian diterima oleh Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy didampingi SEV Bussiness Support Okta Kurniawan di ruang Komisaris PTPN VII.
Direktur PTPN VII Ryanto mengucapan terima kasih atas kunjungan silaturahmi pengurus Apindo Lampung. Direktur menjelaskan, secara kelembagaan BUMN memang tidak masuk dalam keanggotaan Apindo namun banyak karyawan BUMN yang menjadi pengurus Apindo. Fungsi BUMN sebagai penggerak ekonomi sehingga harus bisa bersinergi dengan semua stakeholder baik BUMD maupun BUMS.
PTPN 7 saat ini sudah melakukan pembinaan menggerakkan dunia usaha di wilayah kerja perusahaan melalui program bina lingkungan dan kemitraan. Khusus di Lampung saat ini Mitra binaan PTPN VII yang diberikan bantuan pinjaman modal untuk UMKM jumlah 1428.
Sementara itu, Kebag PNU Iyushar GS menambahkan, terkait pengelolaan dan pemberdayaan UMKM saat ini PTPN VII sebagai anak perusahaan BUMN juga telah menggunakan platform “PADI” atau pasar digital yang diperuntukkan bagi UMKM Mitra binaan PTPN VII. Mereka menjadi seller di perusahaan BUMN atau anak perusahaan BUMN dengan produk-produknya (dapat berupa ATK, perlengkapan perkebunan, produk makanan dan lainnya).
Sementara itu Ketua DPP Apindo Provinsi Lampung Ary Meizari menjelaskan, Apindo di kepengurusan saat ini lebih mengutamakan kolaborasi dunia usaha dengan dunia pendidikan.
Ary menjelaskan, Apindo memiliki kewenangan yang strategis dan potensi menjalin kerjasama dengan dunia usaha cukup besar dan dapat bersinergi dengan BUMN. Apindo antusias untuk dapat menjalin hubungan kerjasama bisnis yang baik dengan PTPN VII dan berkomitmen untuk bersama-sama pemerintah membangkitkan kembali ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Dalam pertemuan ini, Direktur PTPN VII memperkenaljan produk gula Walini yang dihasilkan PTPN dan masuk pasar ritail. (W9-jam)
