Dirjen Belmawa Kemenristekdikti : Mahasiswa Teknokrat Harus Punya Jiwa Berkembang dan Maju

Dirjen Belmawa Kemenristekdikti Prof Ismunandar memberikan kuliah umum peserta Propti Universitas Teknokrat Indonesia. (foto : jam)

Bandarlampung, Warta9.com – Mempersiapkan diri menghadapi revolusi industri 4.0, mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia diminta agar mempunyai jiwa berkembang dan maju dalam berwira usaha. Karena itu, kampus harus membekali mahasiswa dan dosennya.

Demikian dikatakan, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Prof. Dr. Ismunandar, memberi kuliah umum kepada mahasiswa peserta Propti Gelombang II mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia, di gelanggang mahasiswa kampus setempat, Sabtu (21/9/2019).

Prof Ismunandar menyampaikan materi tentang “Pembangun sumber daya Manusia Indonesia Unggul dan berdaya saing”. Dirjen meminta agar mahasiswa Universitas Teknokrat untuk mempersiapkan diri menghadapi revolusi industri 4.0 dengan mengembangkan literasi data dan teknologi.

Diantaranya dengan terampil memanfaatkan dan mengolah data, menerapkannya kedalam teknologi, dan kemudian memahami cara penggunaan serta memanfaatkan teknologi tersebut.

Prof. Ismunanda rmenyebutkan, revolusi industri atau Revin 4.0 ditandai semakin seringnya manusia berinteraksi dengan teknologi dan robot, bahkan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.

Akibatnya, kata guru besar termuda Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, sekitar 12 persen dari total 150 juta jumlah tenaga kerja di Indonesia kehilangan pekerjaan, karena sudah tergantikan oleh mesin. Meski demikian, ada beberapa aktivitas manusia yang tidak akan tergantikan dengan mesin, seperti kemampuan memimpin, berempati, berkreasi, dan membuat keputusan.

Dirjen Belmawa lebih lanjut mengatakan, bahwa saat ini semua serba otomatisasi. Sehingga banyak layanan atau keperluan manusia bisa dipenuhi dengan teknologi. Menjadi tantangan bagi mahasiswa maraknya otomatisasi di era teknologi. Karenanya, harus menjadi perhatian bagi mahasiswa.

Banyak tantangan selama mahasiswa mengikuti kuliah, namun demikian mahasiswa harus mau belajar tentang kebutuhan zaman sekarang. Sehingga diharapkan alumni perguruan tinggi bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru berbasis teknologi. “Mahasiswa perlu membuka kewirausahaan. Karena tingkat kewirausahaan di Indonesia masih rendah. Untuk mewujudkan ini juga perlu dilakukan pelatihan. Ketekunan yang bisa mengalahkan bakat. Kita mau untuk berubah dan mau untuk berkembang. Mahasiswa Teknokrat harus punya jiwa berkembang dan jiwa maju,” ujar Prof. Ismunandar.

Dirjen Belmawa mengingatkan perlunya perguruan tinggi membekali mahasiswa dan dosen dengan literasi data dan teknologi yang mumpuni. Guru besar ini memberi contoh mahasiswa melakukan perkuliahan streaming dengan para profesor dari berbagai kampus, hingga mendapatkan pengetahuan seputar big data yang saat ini kerap menjadi masalah.

Karena perguruan tinggi berbasis keilmuan teknologi sangat penting untuk terus menghasilkan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan zaman.

Dalam kuliah umum yang dipandu oleh Wakil Rektor I Teknokrat Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan. Ada sekitar lima mahasiswa menyampaikan berbagai persoalan terkait sumber daya manusia dan teknologi. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.