Dosen dan Mahasiswa Universitas Teknokrat Ciptakan Digital Smart Boat: Kapal Cerdas Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

Dosen dan mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia menciptakan Digital Smart Boat, merupakan kapal Cerdas Hemat Energi dan Ramah Lingkungan untuk nelayan. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Tim dosen dan mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) menciptakan inovasi terbarukan yang diberi nama Digital Smart Boat, yaitu sebuah kapal cerdas yang hemat energi dan ramah lingkungan bagi nelayan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Hibah Program Dana Padanan Vokasi yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI pada tahun 2024. Ketua kegiatan ini adalah Dedi Darwis, dengan tim pelaksana yang terdiri dari Elka Pranita dan Novia Utami Putri, serta melibatkan kolaborasi dengan dosen dari Universitas Lampung, yaitu Martinus dan Akhmad Riszal.

Inovasi Digital Smart Boat ini diciptakan untuk membantu nelayan dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan yang lebih efektif dan efisien, sekaligus mendukung upaya pelestarian lingkungan. Teknologi kapal cerdas ini memanfaatkan energi terbarukan dari solar panel yang terintegrasi dengan sistem cerdas yang telah dikembangkan. Salah satu keunggulan kapal ini adalah kemampuannya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sehingga dapat menekan biaya operasional dan emisi gas buang yang dihasilkan.

“Kapal ini didesain agar dapat beroperasi menggunakan energi surya yang ramah lingkungan dan meminimalkan penggunaan bahan bakar konvensional. Kami ingin menciptakan solusi yang tidak hanya bermanfaat bagi para nelayan, tetapi juga sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan,” jelas Dedi Darwis selaku Ketua Tim Kegiatan.

Lebih lanjut, Digital Smart Boat juga dilengkapi dengan berbagai sistem cerdas, seperti deteksi hambatan, deteksi cuaca/angin, deteksi keberadaan ikan, serta timbangan digital otomatis untuk menimbang ikan hasil tangkapan. Sistem deteksi hambatan dirancang untuk meningkatkan keselamatan selama berlayar dengan mengenali keberadaan rintangan atau objek di sekitar kapal.

Selain itu, deteksi cuaca dan angin yang dikembangkan akan memberikan peringatan dini kepada nelayan terkait perubahan cuaca yang signifikan sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan saat melaut. Yang menarik, teknologi deteksi keberadaan ikan memungkinkan nelayan untuk mengetahui lokasi ikan secara lebih akurat sehingga dapat meningkatkan hasil tangkapan. Kapal ini juga dilengkapi dengan timbangan digital otomatis yang akan menimbang ikan hasil tangkapan secara langsung di kapal. Dengan adanya fitur ini, nelayan dapat memantau jumlah tangkapan dengan lebih mudah dan praktis.

“Pengembangan teknologi ini tentunya tidak lepas dari kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Kami berkolaborasi dengan PT Daffa Lintas Nusantara sebagai mitra penelitian yang turut berperan aktif dalam mendukung pengembangan Digital Smart Boat ini,” tambah Elka Pranita, anggota tim pelaksana kegiatan.

Tidak hanya dosen, kegiatan ini juga melibatkan 5 mahasiswa dari Program Studi Teknik Elektro dan Teknik Komputer Universitas Teknokrat Indonesia. Mahasiswa dilibatkan dalam berbagai tahap pengembangan, mulai dari riset, pengembangan perangkat lunak dan keras, hingga uji coba lapangan. Pelibatan mahasiswa ini diharapkan dapat memberikan pengalaman praktis dalam menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di kampus. Kolaborasi lintas institusi dengan melibatkan Universitas Lampung sebagai mitra akademik juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan teknologi ini.

Martinus dan Akhmad Riszal, sebagai dosen dari Universitas Lampung, berperan dalam memberikan masukan terkait desain kapal dan pengujian performa sistem yang dikembangkan. “Kami merasa senang dapat berkolaborasi dengan tim dari Universitas Teknokrat Indonesia. Ini adalah kesempatan yang baik untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya nelayan yang membutuhkan teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkap Martinus.

Harapannya, Digital Smart Boat ini dapat menjadi solusi yang aplikatif dan mudah diakses oleh para nelayan di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi terbarukan, kapal ini tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tetapi juga dapat membantu nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan mereka. Keberadaan kapal ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan meningkatkan kesejahteraan para nelayan lokal. Kapal Cerdas ini telah di uji coba di pantai Ketapang Pesawaran selama satu bulan 01 September s.d 30 September 2024, dan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan.

Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, memberikan apresiasi atas teknologi yang telah diciptakan oleh dosen dan mahasiswa melalui program Dana Padanan Vokasi tahun 2024. Kedapannya, teknologi ini dapat dikembangkan lebih baik lagi dan diterapkan di kelompok nelayan lainnya. (W9-jm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *