Empat Balon Walikota Hadiri Harlah NU Kota Metro

Metro, Warta9.com Ada yang menarik pada acara Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-94 dan Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Metro, Kamis (13/2/2020). Pasalnya empat orang yang akan ikut menjadi kompetitor dalam Pemilihan Walikota Metro hadir dalam acara tersebut.

Keempat orang yang sempat menjadi perhatian ribuan jamaah itu berawal saat Walikota Metro, Akhmad Pairin menyebut nama keempat tokoh saat memulai memberikan sambuatan pada acara tersebut.

Empat orang tersebut masing-masing Hj Anna Morinda, yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Metro dan juga menjabat Ketua DPC PDIP Metro.

Kemudian H Ampian Bustami yang merupakan kader Partai Golkar datang bersama Rudy yang digadang-gadang akan berpasangan dalam Pemilihan Walikota Metro bila melihat sejumlah gambar yang sudah terpampang di sejumlah tempat.

Dan yang keempat adalah H Nasrianto Effendi yang merupakan kader PKS Kota Metro yang pernah menjadi anggota DPRD setempat tiga periode.

Anna Morinda dalam acara tersebut duduk persis di depan panggung utama berdampingan dengan Ketua Umum PBNU Prof DR KH Said Aqil Siroj, MA yang diapit Kapolres Kota Metro dan Dandim 0411 Lampung Tengah, sedangkan Ampian, Rudy dan Nasrianto duduk berdampingan persis di sebelah kanan Panggung.

“Yang saya hormati Ibu Wakil Ketua DPRD Kota Metro, Ibu Anna Morinda yang juga akan mencalonkan diri sebagai Walikota Metro untuk menggantikan saya, tolong berdiri biar jamaah tahu,” kata Pairin yang disambut Anna dengan berdiri seraya melambaikan tangan ke para jamaah.

Setelah semua tokoh mendapatkan salam penghormatan ,maka Pairin memperkenalkan Ampian Bustami, Rudy dan juga Nasrianto Effendi yang juga akan mencalonkan diri sebagai bakal calon Walikota Metro dari Partai Golkar untuk Ampian dan Rudy dan dari PKS untuk Nasrianto.

Dalam kespatan itu, Pairin yang tidak akan mencalonkan diri lagi itu berharap para kompetitor yang akan berlaga pada pemilihan Walikota bulan September 2020 mendatang bisa terus menjaga nilai persaudaraan dan kekeluargaan sehingga tetap dalam suasana aman, tertib dan kondusif.

“Saya kawan-kawan tetap akur, saya berharap kondisi  ini terus dipelihara dan sampai pilihan tetap akur, siapapun nanti yang terpilih adalah pilihan rakyat,” katanya.

Untuk diketahui, dalam setiap moment keempat tokoh itu menyatakan bulat akan maju menjadi kompetitor untuk memperebutkan posisi BE 1 dan 2 yang akan ditinggalkan Pairin selaku Walikota dan Djohan selaku Wakil Walikota yang tidak akan maju kembali karena terhalang UU bahwa Kepala Daerah tidak boleh mencalonkan kembali setelah menjabat dua periode pada level yang sama.

Pairin selain menjabat Walikota juga pernah menjabat Bupati Lampung Tengah, sedangkan Djohan sudah dua kali menjabat Wakil Walikota Metro.

Djohan yang saat ini menjbat Ketua DPC Partai Demokrat disebut-sebut ingin naik kelas mencalonkan diri sebagai Walikota Metro, namun karena Partainya hanya mendudukkan 3 orang kadernya di DPRD Kota Metro maka harus mencari mitra koalisi, karena untuk bisa mengusung minimal 5 orang kadernya duduk di DPRD, demikian pula Nasrianto bila ingin lolos memjadi calon maka juga harus koalisi karena PKS pada pemilu lalu hanya mendudukkan 4 orang kadernya.

Dari total 25 anggota DPRD Kota Metro, hanya 2 Partai yang bisa mengusung balon tampa melalui.koalisi yaitu Partai Golkar dengan 6 kursi dan PDIP dengan 5 kursi. Selebihnya PKS, Demokrat, Nasdem, PKB, dan PAN harus berkoalisi bila ingin mengusung kadernya. (W9-joko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.