Bandarlampung, Warta9.com – Pelaksanaan kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2024 justru mencatatkan prestasi membanggakan dengan zero pelanggaran. Padahal Provinsi Lampung dikenal dengan politik uang, namun Pilgub 2024, zero accident.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung, Iskardo P. Panggar mengungkapkan, kedua pasangan calon gubernur berhasil menjalankan kampanye sesuai regulasi yang ditetapkan.
“Sepanjang tahapan kampanye, tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh kedua paslon. Kampanye Pilgub Lampung bisa dibilang zero accident. Semua pihak menunjukkan ketaatan terhadap regulasi,” ujar Iskardo dalam acara media gathering di Hotel Radisson Lampung, Minggu (24/11/2024).
Keberhasilan ini tidak lepas dari koordinasi intensif antara Bawaslu dengan tim kampanye pasangan Arinal Djunaidi-Sutono (nomor urut 1) dan Rahmat Mirzani-Jihan Nurlela (nomor urut 2).
Setiap kegiatan kampanye dilaporkan dan dikoordinasikan dengan pengawas pemilu untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan.
“Hingga H-3 pemungutan suara, baik temuan dari kami maupun laporan masyarakat tidak menunjukkan adanya pelanggaran. Ini hasil kerja keras semua pihak untuk memastikan kampanye berjalan dengan damai dan tertib,” tegas Iskardo.
Meski Pilgub berjalan mulus, situasi berbeda terjadi pada Pilkada tingkat kabupaten/kota. Bawaslu mencatat 83 dugaan pelanggaran kampanye, dengan rincian:
– 62 kasus telah diregistrasi (18 temuan dan 44 laporan masyarakat)
– 5 laporan dalam proses registrasi
– 16 laporan tidak memenuhi syarat
Dari kasus yang ditangani:
– 3 kasus pelanggaran pidana
– 2 kasus pelanggaran administrasi
– 5 kasus pelanggaran kode etik
– 9 kasus pelanggaran netralitas ASN
– 15 kasus pelanggaran hukum lainnya
“Meski kampanye Pilgub berlangsung bersih, pengawasan tetap diperlukan di berbagai level untuk menjaga integritas demokrasi. Kami terus mengupayakan langkah tegas terhadap semua bentuk pelanggaran agar proses demokrasi berjalan dengan adil dan kredibel,” pungkas Iskardo.
Prestasi zero pelanggaran dalam Pilgub Lampung 2024 ini menjadi bukti bahwa dengan komitmen kuat dan kerja sama semua pihak, penyelenggaraan pemilu yang berintegritas bukan sekadar angan-angan. (W9-jm)
