Foto Selfi Lima Oknum Pejabat OKI Disoroti Berbagai Pihak

Kayuagung, Warta9.com – Dugaan kelima oknum pejabat yang menamakan dirinya ‘Pandawa Lima’ memilih bekerja atau liburan ke Pulau Dewata alias Provinsi Bali itu, diduga oknum pejabat di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Kelima oknum pejabat OKI diduga kuat berinisial MZ, Mn, Ar, Ki, dan satu pejabat OKI lainnya. Ada dugaan liburan atau bekerjanya para pejabat tersebut, hanya untuk menghabiskan anggaran Pemkab OKI saja. Sebab, belum tentu ada manfaat atau ada hasil dari kegiatan yang dilakuka..

Bahkan, ada juga dugaan, jika Pandawa Lima tersebut, sembari merayakan kemenangan salah satu calon dalam Pilkada beberapa waktu lalu. Selain itu, keberadaan Pandawa Lima di Bali, juga sempat disebarkan salah seorang diantara oknum pejabat, melalui media sosial (medsos), baik melalui Facebook (Fb), maupun Instagram pribadinya.

Dari foto yang diambil wartawan beberapa hari lalu, diantara foto para pejabat itu, ada yang terlihat menikmati pemandangan salah satu pantai di Bali. Dengan memakai penutup kepala khas Bali, tiga diantara Pandawa Lima, salah satunya terlihat memegang minuman beralkohol jenis Bir yang ada di meja.

Selain itu, didepan mereka, juga terlihat ada dua turis manca negara alias bule perempuan, sedang bersantai tengkurap di atas pasir pantai, dan hanya memakai celana dalam (CD), dan Bra. Di foto lainnya, bahkan salah seorang pejabat tersebut sempat foto sama bule perempuan.

Banyak sekali komentar di Facebook pejabat AI. Diantara komentar itu, ada dari Mujianto: ‘merayakan kemenangan …’. Namun dijawab AI sendiri kalau mereka bukannya merayakan kemenangan, melainkan sedang bekerja. ‘’Bukan Pak. Kito memang ado urusan yang sudah diprogramkan dengan Pemkab Badung,” jawab AI melalui akun facebooknya.

Lantas semua yang diduga dilakukan oknum Pandawa Lima tersebut, mendapat sorotan dari berbagai pihak. Diantaranya dari Ketua LSM Transparansi Akuntabilitas Publik (TRAP) Sumsel Pipin Juniar SY. Menurut Pipin, apa yang diduga dilakukan Pandawa Lima itu, kurang baik secara etika, maupun secara penghematan keuangan negara.

‘’Mengenai ada foto dugaan oknum Pandawa Lima itu minum-minuman beralkohol, walaupun bir, jelas kurang baik etikanya. Bahkan, semua itu sempat disebarkan yang bersangkutan melalui instagram pribadinya. Lantas ada juga foto sama bule,” tegas Pipin kepada wartawan Ogan Ekspres, kemarin (01/08).

Bahkan, kata Pipin, dengan adanya dugaan pejabat minum bir, patut diduga apakah juga mereka memakai narkoba atau tidak. ‘’Bagus juga jika Bupati OKI, menggelar tes urine kepada para pejabat di OKI ini, apakah ada yang terlibat narkoba atau tidak,” kata Pipin.

Kemudian, sambung Pipin, apa yang dilakukan para Pandawa Lima itu, dinilai pemborosan anggaran Pemkab OKI saja. ‘’Kalau memang ada program dan bekerja dengan pihak di Bali sana, kira-kira apa hasilnya atau output nya untuk Pemkab OKI. Kalau tak ada hasil, tentu semua ini pemborosan anggaran,” sambung Pipin.

Jangan-jangan, ungkap Pipin, lebih besar anggaran untuk liburannya, daripada anggaran untuk pekerjaannya di Bali para Pandawa Lima itu. Semestinya, dengan kondisi keuangan Pemkab yang kritis saat ini, sebaiknya para pejabat di OKI ini menghemat anggaran.

‘’Bisa dibuka, berapa anggaran yang dikeluarkan dari perjalanan dinas para Pandawa Lima itu selama di Bali, sesuaikah dengan output yang ada. Lebih baik anggaran-anggaran itu diperbanyak untuk pembangunan, daripada untuk perjalanan dinas para pejabat seperti itu. Dengan banyaknya dialihkan untuk pembangunan,  saya yakin Kabupaten OKI akan lebih maju dari sebelumnya,” ungkap Pipin.

Ditambahkan Pipin, pihaknya mendesak para penegak hukum untuk mengusut dugaan perjalanan dinas kelima oknum pejabat OKI yang menamakan diri Pandawa Lima ini. ‘’Jangan-jangan anggaran yang ada, lebih banyak digunakan untuk biaya liburan daripada biaya perjalanan dinasnya,” tambah Pipin. (W9-Indra)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.