Bandarlampung, Warta9.com – Netralitas aparatur Kecamatan, Kelurahan, Kepala Lingkungan, RT termasuk Linmas, dalam Pilkada Kota Bandarlampung patut dipetanyakan dan jelas-jelas menjadi alat penguasa untuk memenangkan salah satu calon walikota.
Para Kepala Lingkungan, RT dan Linmas yang diberi gaji atau honor dari uang APBD Kota Bandarlampung, mustinya netral. Jangan menjadi alat penguasa Bandarlampung saat ini untuk mendukung istri Walikota juga calon Walikota Bandarlampung Eva Dwiana.
Puluhan anggota Linmas bersama tim sukses calon walikota nomor.03, berbaur dalam satu aula kantor Pemerintah Kelurahan Langkapura, memberi dukungan salah satu paslon walikota. Dalam video pun beredar, teriakan anggota Linmas Langkapura guyup.
Aksi para Linmas dengan salah satu Tim Paslon Walikota di dalam kantor pemerintahan makan bersama, membuat kecewa warga. Sejumlah warga saat ditunjukkan gambar puluhan anggota Linmas makan bersama dengan Tim Paslon di kantor pemerintah, menilai bahwa apa yang dilakukan anggota Linmas perbuatan yang memalukan dan tidak tepat.
Banjar warga Bandarlampung menganggap anggota Linmas itu tidak punya malu. Anggota Linmas banyak yang tidak mengerti. Mereka sangat disayangkan banyak terjebak politik praktis yang sesungguhnya mereka dijadikan alat bagi penguasa yang sedang memperebutkan kekuasaan.
“Dasar gak punya malu, diberi honor dari uang APBD, anggota Linmas dukung salah satu Paslon. Saya sebagai warga Bandarlampung hanya mengingatkan kepada para Kepala Lingkungan, Ketua RT dan Linmas terutama aparatur Kelurahan dan Kecamatan, bahwa Pilkada ini politik. Jangan jadi alat politik penguasa untuk kepentingan politik. Karena mereka diberi honor dari uang APBD uang rakyat dan bukan uang pribadi walikota,” ujar Banjar.
Dalam Pilkada Kota Bandarlampung, bukan menjadi rahasia umum Kepala Lingkungan, Ketua RT, bahkan camat dan lurah menjadi alat Walikota untuk membela istri walikota yang sedang menjadi calon walikota. (W9-jam)
