Tulang Bawang, Warta9.com – GP Ansor Kabupaten Tulang Bawang, mendukung langkah tegas polisi kususnya Polres Tulang Bawang dalam menangani dan mengantisipasi aksi teror. Dukungan itu dibuktikan dengan melakukan langkah turut menjaga Gereja atau rumah ibadah non Muslim di kabupaten setempat.
Langkah itu dilakukan setelah adanya aksi bom bunuh diri di tiga lokasi di Surabaya, Minggu 13 Mei 2018 yang diduga dilakukan oleh enam terduga teroris satu keluarga.
“Kita mendukung polisi untuk mencegah gangguan keamanan, seperti terancamnya keselamaatan jiwa yang dilindungi negara, hukum nya fardu. Ini berdasarkan bahsul masail kubro Pondok Pesantren Lirboyo Kediri yang di muat dalam buku fikih Kebangsaan halaman 61-62,” tegas ketua DPC GP Ansor Hariyanto kepada warta9.com, Minggu ( 13/05/2018).
Dirinya menyatakan siap berperang melawan teroris. Ia mengaku tidak takut dengan teroris, karena itu pihaknya menghimbau kepada semua jajaran GP Ansor dan Banser Tulang Bawang untuk meningkatkan sensitivitas dan kepekaan terhadap berbagai gerakan di lingkungan masing masing.
“Terorisme di awali dengan faham Radikalisme seperti mudah membidahkan dan mengkafirkan paham lain dan intoleran. Kami mengutuk keras tindakan keji, biadab dan tidak berperikemanusiaan itu,” tegas Hariyanto.
Selain itu, dia mengimbau warga terlebih kader Ansor tetap solid di bawah komando ulama Nahdlatul Ulama. Ia berharap semua elemen berhati-hati dan tidak terprovokasi dengan situasi keruh yang dibikin oleh kaum intoleran.
“Jika aparat kepolisian atau ummat agama lain meminta bantuan untuk partisipasi menjaga Keamanan, kader Ansor dan Banser siap tidak takut dengan teroris,” papar dia. (W9-Wan)
