Bandarlampung, Warta9.com – Gubernur Lampung Ir. H. Arinal Djunaidi mengingatkan rumah sakit (RS) swasta untuk melayani kesehatan masyarakat dengan baik.
Gubernur menyebutkan akan mengawasi pelayanan rumah sakit swasta yang ada di Lampung. Ini dilakukan agar pelayanan kesehatan rumah sakit dapat meningkat.
“Keinginan saya yang sakit di desa tidak perlu ke kabupaten. Di kabupaten tidak perlu ke provinsi. Begitu juga yang di provinsi tidak perlu ke Jakarta. Selagi sakitnya bisa disembuhkan,” harap Gubernur Arinal Djunaidi, saat membuka Seminar Nasional Perumahsakitan II di Hotel Horison, Rabu (21/8/2019).
Dia menyatakan jika terbukti ada RS swasta yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi maka rumah sakit tersebut akan ditutup. “Saya mohon maaf buat rumah sakit swasta. Saya akan kejar terus ke mana kepentingannya. Untuk menyembuhkan yang sakit atau cari duit. Kalau cari duit saya tutup,” tegas Gubernur Arinal.
Tapi, jika rumah sakit swasta benar-benar melayani kesehatan masyarakat, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan mendukungnya. “Kalau dia sebaliknya (melayani masyarakat), saya dorong,” ujarnya.
Acara yang diselenggarakan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) itu diikuti rumah sakit di Lampung. Selain itu, Gubernur Arinal juga membuka Lampung Hospital Fair 2019 yang diikuti perusahaan-perusahaan farmasi dan alat kesehatan.
Gubernur Arinal sangat menyambut baik terlaksananya seminar nasional tersebut. “Diskusi ini sebagai upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dalam persaingan global,” ujarnya.
Gubernur berharap rumah sakit di Lampung dapat benar-benar melayani kesehatan masyarakat. Karena kesehatan merupakan faktor utama untuk mewujudkan rakyat Lampung berjaya. “Pendidikan dan kesehatan itu tidak bisa dipisahkan, seperti telur dan ayam. Mana yang harus duluan? Saya berkesimpulan untuk mendahulukan kesehatan, tapi tidak meninggalkan pendidikan,” jelasnya.
Gubernur juga mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bertanggungjawab untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. “Pemerintah itu tetap harus di depan dalam bertanggungjawab. Bahkan melebihi rumah sakit,” tuturnya. (W9-jam)
