Gubernur Arinal Bangga Kota Metro Lahan Sempit Hasilkan 47.000 Ton Padi

Metro, Warta9.com – Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi melakukan panen raya Musim Tanam III “Cuak Mengan dan Ngetas Paghei”, di hamparan sawah Kelompok Tani (Poktan) Mufakat I, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro, Senin (27/1/2020). Turut mendampingi Gubernur Walikota Metro Ahmad Pairin, Ketua TP PKK Provinsi Lampung Hj. Riana Sari Arinal, Ketua TP PKK Metro dan sejumlah provinsi dan Metro.

Dalam kesempatan itu, Gubernur menunjukkan rasa bangganya karena meski Kota Metro lahannya kecil hanya memiliki luas lahan pertanian 2.880 hektare, namun mampu menghasilkan 47.000 ton padi.

“Saya merasa bangga bahwa di bawah kepemimpinan Pak Walikota Pairin, Kota Metro yang relatif kecil luas lahan pertaniannya mampu menunjukkan angka produksi dan produktivitas terutama tanaman padi mencapai 47.000 ton,” ujar Gubernur Arinal membangkitkan semangat para petani.

Menurut Gubernur, pada musim kemarau yang panjang di Musim Tanam III 2019, sebagian besar petani di Kota Metro tetap dapat melakukan tanam padi pada lahan seluas 2.880 hektare dan berhasil panen dengan baik dengan produktivitas yang tinggi yaitu berkisar 6,5 8 ton per hektare.

Hal itu disebabkan adanya dukungan air irigasi, bantuan benih, pupuk bersubsidi dan alat mesin pertanian dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota Metro sendiri. “Semoga hasil panen ini kian menambah motivasi bagi petani untuk lebih meningkatkan baik produksi dan produktivitas pada musim tanam berikutnya,” jelas Gubernur Arinal

Untuk meningkatkan produktivitas atau hasil panen padi per hektare, lanjut Gubernur Arinal, maka petani harus mau dan mampu menerapkan cara bercocok tanam sesuai anjuran petugas atau penyuluh pertanian. Cara tersebut dengan menerapkan budidaya padi yang ramah lingkungan dan setidaknya dengan penerapan panca usaha tani.

“Maksudnya ramah lingkungan adalah petani mampu menanam padi dengan cara penebasan, perendaman rumput dan pembenamannya ke dalam tanah, menggunakan pupuk kandang atau menggunakan pestisida organik yang mudah terurai dan sesuai anjuran, menerapkan cara bercocok tanam padi dengan teknologi pertanian organik,” jelas Gubernur Arinal.

Disamping itu, lanjut Gubernur, tidak menggunakan pestisida secara berlebihan, serta menerapkan Panca Usaha Tani Padi. Hal itu dilakukan dengan menanam padi berjarak tanam teratur sesuai benih yang digunakan, penggunaan benih unggul, pemupukan berimbang, pengaturan penggunaan air sesuai kebutuhan dan perkembangan tanaman padi dan pengendalian hama penyakit secara terpadu dan terkendali. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.