Bandarlampung, Warta9.com – Ada pemandangan berbeda pada acara penutupan Festival Kopi Lampung, di Taman Gajah Enggal, Sabtu (9/11/2019).
Penampilan Tari Nyambai yang dibawakan oleh peserta dari Lampung Barat, mengajak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Ketua TP PKK Riana Sari Arinal, Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto, Senior Manager MURI Alwan Rahargo, Kepala Perwakilan BI Lampung Budi Harto, Wakil Ketua DPRD Ririn Kuswantari, Danlanal, Danbrigif, Danlanud, anggota Forkopimda, Pejabat Pemprov Lampung menari bersama dengan selendang.
Sambil diiringin dengan kata-kata oleh muli -mekhanai yang mengisahkan tentang pertanian dan perkebunan dan budaya masyarakat Lampung Barat, tarian Nyambai makin menarik dan menghibur.
Tari Nyambai diambil dari kata Cambai dalam bahasa Lampung berarti sirih. Sirih menjadi simbol keakraban bagi masyarakat Lampung pada umumnya. Selain itu, tari Nyambai juga merupakan sarana untuk mempererat kekerabatan adat Saibatin.
Tari Nyambai tergolong sebagai tari klasik, penampilan tari Nyambai diikuti dan dihadiri oleh kalangan bangsawan, yang diselenggarakandi Lamban Gedung. Lamban Gedung merupakan tempat tinggal Ketua Adat sekaligus istana yang digunakan untuk musyawarah adat.
Nyambai adalah acara pertemuan khusus diselenggarakan untuk Meghanai (bujang) dan Muli (gadis) sebagai ajang silaturahmi, berkenalan, dengan menunjukan kemampuannya dalam menari.
Dalam penutupan Festival Kopi, MURI memberi penghargaan atas kegiatan 3000 wanita minum kopi bersamaan.
Penilaian tiga ribu wanita peminum kopi Lampung dinilai langsung oleh Senior Manager MURI Alwan Rahargo, pada acara penutupan Festival Kopi Lampung, di Taman Gajah Enggal.
Sertifikat Rekor MURI 3000 wanita minum kopi, diberikan Manager MURI Alwan Rahargo, kepada Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi dan diberikan kepada Pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Lampumg Budi Harto. (W9-jam)
