Gubernur Jateng Minta Warga Amankan Dokumen Penting Saat Cuaca Ekstrem

Tegal, Warta9.com – Menghadapi cuaca esktrem yang sedang berlangsung di beberapa wilayah Indonesia mengakibatkan curah hujan tinggi dan berpotensi menimbulkan banjir serta longsor, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat untuk mengamankan dokumen penting dan berharga.

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat meninjau alat pendeteksi longsor atau Landslide Early Warning System (LEWS) di Desa Dermasuci Kecamatan Pangkah, Selasa (7/1) siang.

“Mulai sekarang semuanya harus waspada, segera amankan dokumen penting seperti surat-surat berharga, KK, sertifikat tanah, ijazah, STNK, BPKB, perhiasan. Semuanya dijadikan satu dalam suatu tas,” imbau Ganjar.

Sehingga, lanjut Ganjar, ketika terdengar suara dari alat pendeteksi longsor masyarakat sudah siap untuk menyelamatkan diri. Karena sudah menempatkan dokumen penting dalam satu kesatuan.

“Begitu ada peringatan, panjenengan tinggal membawa tas yang berisi dokumen penting dan pergi ke tempat yang aman. Lemari, kasur, kulkas jangan dibawa,” candanya.

Ganjar juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus berhati-hati dan berikhtiar. Karena seperti diketahui bersama cuaca ekstrem akan berlangsung hingga beberapa bulan kedepan yang menimbulkan intensitas curah hujan tinggi.

Hal serupa juga disampaikan oleh Bupati Tegal Umi Azizah bahwa masyarakat harus siap ketika alat pendeteksi longsor maupun pendeteksi hujan mengeluarkan suara.

“Seperti yang disampaikan oleh Gubernur, masyarakat harus sudah paham. Segala sesuatu yang dirasa penting harus diamankan dari sekarang. Baik itu surat-surat penting maupun dokumen berharga dan masyarakat segera mencari tempat untuk berlindung,” pesan Umi.

Rencananya Umi juga akan menyiapkan alat pendeteksi longsor di beberapa wilayah seperti Desa Carul, Sokatengah hingga Dukuhbenda. “Jadi tidak hanya di Desa Dermasuci saja, harapannya kami akan siapkan di beberapa titik untuk mengantisipasi datangnya bencana,” terangnya.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Pemasangan LEWS Nathanael Kresna Yudha menjelaskan bahwa LEWS terbagi menjadi dua jenis, yaitu pengukur rekahan tanah atau cracking meter serta pengukur curah hujan atau rain gauge. Natan menyampaikan LEWS yang terdapat di Desa Dermasuci dipasang sejak bulan Juli 2019 lalu.

“Keduanya adalah alat pendeteksi longsor, dari situ kami dapat melihat seberapa mana pergerakan tanah serta curah hujan di tempat ini,” katanya. (W9-sho)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.