IMMAPA Tuntut Pemerintah Tuntaskan Pelaku Rasis dan Latar Sejarah Papua

Denpasar, Warta9.com – Puluhan Ikatan Mahasiswa, Pelajar dan Masyarakat Papua (IMMAPA Bali) menggelar aksi solidaritas sebagai respon atas peristiwa pengepungan dan tindakan rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Malang, Semarang dan beberapa daerah lain di Indonesia.

Koordinator Umum aksi demonstrasi, Jeeno Dogomo mengatakan, ada sejumlah tuntutan yang disampaikan saat aksi di Kawasan di depan Plasza Renon Denpasar.

“Berikan kebebasan bagi bangsa Papua Barat untuk menentukan nasibnya sendiri atau referendum sebagai alternatif untuk terbebas dari rasisme, pelanggaran HAM dan seluruh penindasan diatas tanah Papua,” papatnya ditengah-tengah aksi.

Massa aksi juga menuntut pemerintah mengusut tuntas dan mengadili pelaku yang mengeluarkan perkataan rasis dan tindakan represifitas militer yang berlebihan di Surabaya dan Malang Jawa Timur.

Tuntutan yang disampaikan menurut Jeeno bukan hanya dilatarbelakangi beberapa aksi rasis yang dilakukan dibeberapa daerah di Indonesia, namun juga didasarkan latar belakang sejarah panjang Papua yang sampai saat ini tidak bisa diselesasikan. Dimana sejarah kelam yang menimpa masyarakat sampai saat ini belum diluruskan oleh bangsa Indonesia.

“Kami rakyat (Papua) tidak butuh pembangunan ekonomi, tidak butuh pembangunan jalan, bila jalan dibangun hanya untuk eksploitasi sumber daya alam di Papua,” tegasnya.

Jeeno menyampaikan bahwa saat ini jaringan telekomunikasi di Papua diputus. Bahkan Militer dikirim dalam jumlah besar ke tanah Papua.

“Untuk itu kita menarik kesimpulan bahwa saat ini sedang terjadi pelanggaran besar yang dilakukan. Ada apa? kenapa kemudian jaringan internet diputus yang hari ini Internet adalah perpanjangan tangan berita media kepada seluruh masyarakat,” tanya Jeeno mengakhiri. (W9-Soni)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.