Dia mengungkapkan hal tersebut, menyusul informasi kurang sedap dari salah satu media yang menyebut 40 mahasiswa Politeknik Kelapa Sawit Bekasi dalam kondisi memperihatinkan. Pernyataan orang tua siswa itu menurut dia tidak benar atau miss komunikasi (kesalahpamahan) antara kedua belah pihak.
Dirut mengatakan, kampusnya tidak sekadar berupaya menguatkan kapasitas akademik mahasiswa. Persoalan yang tampak sepele, seperti pola makan di tempat yang bersih, juga menjadi perhatian. “Kami ingin mencetak sarjana yang pandai, sehat, beretika, dan memiliki jiwa kepedulian sosial,” ujar Dirut, dalam rilis yang diterima Warta9.com, Senin 28 Januari 2019.
“Kegiatan ini bertujuan memupuk rasa kebangsaan sekaligus melatih softskill juga mengimbangi kegiatan akademik di kelas. Tantangan kami banyak, mulai soal kuliah hingga kesehatan mahasiswa, bahkan sampai mahasiswa yang tidak bisa mengelola keungan yang dikirim orang tuanya. Jadi peran dan kerjasama orang tua sangat penting,” kata dia.
Pihaknya akan terus berupaya untuk selalu menyampaikan kehati-hatian dan motivasi kepada mahasiswa seperti, kerajinan, kedisiplinan, juga pemyampaian motivasi kepada mahasiswa di setiap apel pagi. “Semua mahasiswa dalam keadaan sehat dan aktif mengikuti segala kegiatan kampus. Saya pastikan informasi tersebut tidak benar,” tukasnya. (Jon/had)