Jamin Stok BBM Aman, Pertamina Siapkan Satgas RAFI

Bali, Warta9.com PT Pertamina (Persero) menjamin penuh ketersediaan BBM untuk masyarakat di Bali menjelang lebaran. Bahkan ditengah meningkatnya keperluan masyarakat akan bahan bakar minyak (BBM) tetapi tak perlu khawatir bakal kehabisan BBM.

Sales Area Manager Retail Bali Pertamina Patra Niaga, Ferry Pasalini menyatakan, bahwa pihak Pertamina sudah mempersiapkan tim Satgas RAFI (Ramadhan dan Idhul Fitri) yang bergerak sejak 11 April sampai 10 Mei 2022 mendatang, untuk memonitor setiap hari stok BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

“Jika ada masalah atau kekurangan BBM dan Elpiji, masyarakat bisa kontak call center 135 milik Pertamina,” terang Pasalin, Sabtu (23/4/2022) di Denpasar.

Dijelaskan, pihak Pertamina akan terus menjalankan amanah pemerintah, menyalurkan BBM agar selalu aman dan tepat sasaran. Apalagi disaat geliat perekonomian yang semakin meningkat. Demikian pula, berbagai penyesuaian juga dilakukan untuk memastikan kebutuhan BBM dan LPG terpenuhi dengan baik untuk masyarakat di Bali.

“Kami mengimbau pada masyarakat yang ekonominya lebih baik selalu menggunakan BBM dan LPG yang nonsubsidi. Biarkanlah yang bersubsidi untuk masyarakat kurang mampu atau yang paling membutuhkan,” ucapnya.

Lanjut diutarakan, tim Satgas RAFI yang dibentuk Pertamina akan terus memonitor penyaluran BBM, tujuannya agar berjalan dengan lancar dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Bali. Untuk itu dipastikan stok BBM dalam kondisi yang aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama arus mudik dan libur lebaran di Pulau Dewata.

“Karena Bali ini agak unik. Sebab sebagian warga yang tinggal di Bali pada mudik, dan warga yang dari luar Bali masuk yaitu wisatawan,” terangnya.

Dikatakan, terkait indikator perekonomian Bali dapat dilihat dari bertambahnya jumlah kendaraan yang lalu lalang setiap harinya. Hal tersebut mengakibatkan konsumsi BBM masyarakat ikut meningkat. Bahkan kondisi itu jauh berbeda dengan saat masa pandemi melanda, yang mana jalanan sangat lengang dan permintaan akan BBM juga sangat sedikit.

“Kami mencatat penjualan sempat turun 30 sampai 40 persen per Maret 2020. Tapi sekarang, permintaan BBM sudah mendekati normal. Khusus Gasoil tinggal 1 persen menuju normal, dan untuk Gasoline meningkat sangat signifikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, sejak kenaikan harga Pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500, banyak masyarakat yang beralih ke Pertalite. Saat itu sempat ada gejolak, karena permintaan akan  Pertlite sangat besar. Karena akibat pergeseran itu, ada beberapa SPBU yang sempat kehabisan Pertalite, sehingga BBM jenis itu dibilang langka.

“Sempat ada kosong, tapi bukan langka. Ini terjadi karena permintaan akan Pertalite sangat meningkat tajam,” tandasnya. (PN)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.