Kabur dari Tahanan BNN Lampung, Pemilik Sabu-sabu 1 Kg Tewas Ditembak di Palembang

Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya, menunjukkan barang bukti sabu milik tersangka saat ekspos. 

Bandarlampung, Warta9.com – Bermaksud ingin menghirup udara segar, seorang tersangka kepemilikan sabu-sabu 1 Kg Adi Kurniawan (39), tewas di tempat pelariannya di Palembang Sumatera Selatan.

Adi Kurniawan alias Daing, oknum Kepala Kampung Sukajawa, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, kabur dari tahanan BNNP Lampung pada Senin pagi dini hari. Tersangka kepemilikan sabu satu kilogram meregang nyawa setelah tertembus timah panas polisi.

Diberitakan sebelumnya, Daing ditangkap bersama oknum polisi Polda Lampung berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) Andriyanto (47) pada Minggu 9 Agustus 2020.

Kabur dari tahanan BNNP, Daing berusaha melarikan diri menunju ke Palembang. Namun usaha pelariannya pun kandas setelah BNNP Lampung dapat mengetahui lokasi keberadaan tersangka.

Saat hendak diamankan tersangka berusaha lari dan melawan, sehingga Tim Berantas BNNP Lampung melakukan tindakan tegas terukur di Palembang, pada Rabu (23/9/2020).

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya menyatakan, tersangka Adi Kurniawan alias Daing, melarikan diri pada Senin 21 September 2020 sekitar pukul 02.50 Wib pagi.

Brigjen Pol Wayan Sukawinaya megatakan, tersangka kabur memanfaatkan kelengahan petugas. “Selama ini dia berpura-pura sakit pakai tongkat padahal sudah sembuh, dia lompat dari loteng lantai 4 sebelah Bank Mandiri,” kata Kepala BNNP Lampung.

Terlihat dari rekaman CCTV dia keluar melalui WC meggeletakkan tongkatnya, untuk tali dia sudah menyiapkan perban warna coklat yang telah disambungkan. “Rupanya sudah ada yang menjemput pakai motor, dia lari ke arah motor tersebut melompat dari kanopi kita ini,” kata Brigjen Pol Wayan.

“Kita tidak tahu ada tahanan kabur, kita dikasih tahu sama satpam bank ada tahan kabur, dilakukan pengejaran ke Kampungnya, tidak tahunya dia melarikan diri kearah Palembang,” katanya.

Karena tahu tersangka melarikan diri ke arah Palembang, petugas melakukan pengejaran dan bertemu disana, namun pada saat akan ditangkap tersangka tetap melarikan diri mengenakan mobil. “Kita lakukan penembakan peringatan, tetap saja dia lari, dilakukan tembakan mengarah tetap dia melarikan diri,” katanya.

Pada saat melarikan diri tersangka ini hampir menabrak anggota yang tengah melakukan patroli. Karena dia merasa mau ditabrak, anggota disana (Palembang) melakukan pengejaran juga terhadap kendaraan yang ditumpangi tersangka. Akhirnya tertangkap dan melawan petugas sehingga ditembak.

Tidak ada tujuan untuk dibunuh, karena jika tersangka ditangkap dalam keadaan hidup kasusnya dapat dikembangkan. “Itu sudah resiko beranai melawan berani melarikan diri. BNNP tidak pernah main-main dalam hal narkoba,” kata Brigjend Pol Wayan. (W9-ars)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.