Kadis Pendidikan Kota Metro ‘Pertahankan’ Lili Apriyani

Metro, Warta9.com – Kepala Dinas Pendidikan Kota Metro, Ria Andari klimpungan menyusul adanya keinginan 19 guru mata pelajaran di SMPN 10 secara massal minta dipindahkan dari sekolah tersebut menyusul dugaan arogansi Kepala Sekolahnya, Supardi yang melakukan mutasi sepihak terhadap guru Bahasa Indonesia, Lili Apriyani.

Tidak ingin persoalan tersebut berlarut, Ria, Jum’at (2/3/2018) didampingi Kadis Kominfo, Farida dan stafnya, Fatma menggelar jumpa pers di ruang Kabid Infokom Dinas Kominfo Kota Metro dengan tujuan meredam pemberitaan yang terus gencar mempublikasikan masalah mutasi dan keinginan belasan guru yang ingin pindah massal tersebut.

Kepada insan pers, Ria mengatakan bila untuk sementara waktu meski posisi Lili Apriyani masih tetap bertugas di SMPN 10 meski Surat Keputusan mutasi ke SMPN 8 telah ditandatangani Wali KotaMetro, Achmad Pairin.

“Karena ini mau Ujian Nasional, posisi ibu Lili selaku guru Bahasa Indonesia masih tetap kami mintak bertugas di SMPN 10, hal ini demi menciptakan ketenangan di sekolah tersebut”, kata Ria yang mengaku surat Keputusan mutasi bagi yang bersangkutan sampai hari tidak dicabut.

Sebanyak 19 guru matapelajaran Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 (SMPN 10) Kota Metro rame-rame membuat pernyataan mintak dipindahkan ke Pemerintah Kota Metro. Pengajuan pindah massal itu sebagai bentuk protes kepada Kepala Sekolahnya, Supardi yang dinilainya arogan.

Pengajuan pindah massal itu dibenarkan Ketua Dewan Pendidikan Kota Metro, Yahya Wilis, Rabu (28/2/2018) sore usai melakukan audiensi dengan Wali Kota Metro bersama pengurus lainya guna membahas dan menyikapi keinginan massal guru matapelajaran yang mintak dipindahkan karena tidak cocok dengan Kepala Sekolahnya yang semena-mena terhadap guru-guru yang mengajar di sekolah lain, bahkan tak jarang mengekuarkan ancaman akan memindahkan ke sekolah lain.

Menurut Yahya, persoalan ini sudah sangat serius untuk disikapi oleh pihak Pemkot Metro, sebab bila dibiarkan berlarut tentu proses belajar mengajar tetsebut bisa terganggu, apalagi dalam hitungan bulan akan melaksanakan Ujian Nasional dan juga ujian kenaikan kelas.

“Proses belajar mengajar di sekolah ini bisa lumpuh kalau 19 guru ini pindah, siapa yang mau mengajar, makanya tadi kami pengurus Dewan Pendidikan Kota Metro beraudiensi dengan Pak Wali Kota untuk membahas persoalan tersebut, harapanya tentu akan ada kebijakan yang bisa menyelesaikan persoalan tersebut”, katanya.

Untuk duketahui, protes dan keinginan pindah massal itu sebagai bentuk kekecewaan dan solidaritas atas nasib guru Bahasa Indonesia, Lili Apriyani yang menjadi ‘korban’ Supardi di mana tanpa diketahui kesalahannya apa dan tanpa ada surat teguran atau surat peringatan sebagai bentuk pembinaan tahu-tahu Supardi pada pertengan Februari lalu sudah membawa surat mutasi dari Pemkot Metro ke SMPN 8 dan dengan kata-kata kasar memberikan Surat mutasi itu kepada Lili Apriyani dengan cara membanting di meja kerja guru Bahasa Indonesia itu dengan disaksikan sejumlah guru lainya. (W9-jos)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.