Keberadan PAFI dan Agenda Sosial di BangkaBelitung

Ketua pimpinan daerah PAFI BangkaBelitung
Sunar Nugroho Adiatmoko. (Agus)

BangkaBelitung, Warta9.com – Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) didirikan pertama kali tahun 2005 oleh para senior- senior farmasi di Bangka Belitung, yaitu Miran (pensiunan rsbt), Yuliardi (kasi di Dukcapil Prov), Suprapti (pensiun rsbt), Yohar Yusuf (pensiun Kepala BPJS Kesehatan), Kuntari (pensiunan Kimia Farma) dan teman-teman.

Setelah mati suri selama 6 tahun, pada tahun 2011 mulai di adakan Musda pertama PAFI Babel yang di hadiri langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat PAFI Sriyanto di Hotel Grand Mutiara Pangkalpinang.

“Pada saat itu saya di paksa karena di calonkan oleh para senior dan terpilih menjadi ketua PD PAFI babel periode 2011- 2016,” ujar Ketua Pimpinan Daerah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Prov Babel Sunar Nugroho Adiatmoko, kepada media warta9.com, Senin (9/8/2021).

Adapun agenda sosial yang telah dilakukan Pimpinan Daerah PAFI diantaranya; menyerahkan vitamin dan suplemen kepada tenaga kesehatan, serta menyerahkan sembako yang diterima langsung oleh Wali Kota Pangkalpinang.

“Kami melaksanakan program 1000 kasur dan 1000 alat sekolah saat itu serta mensubsidi makanan bagi warga pintu air dan sekitarnya yang tidak atau belum dapat melakukan aktifitas dapur,” ungkapnya yang ada di BangkaBelitung.

Awal pertama sebagai ketua yang dilakukan  pengurus adalah melakukan registrasi anggota dan registrasi nakes, kala itu siaa atau surat izin asisten apoteker dinyatakan tidak berlaku, dan nakes harus punya surat tanda registrasi tenaga tehnis kefarmasian atau STRTTK, serta membuat dan turun serta memperbaiki tata kelola pafi Scr regional dan nasional.

Tahun 2014 pertama kali turun langsung dlm kancah kegiatan nasional dimana dari 2011 sd 2013 sejak terpilih sebagai ketua Pimpinan Daerah selalu menunjuk wakil untuk mengikuti kegiatan nasional.

“Alhamdulillah saat turun langsung mendapat amanah memimpin salah satu sidang komisi dalam Munas di Ancol 2014 dan di situ sempat di tawarin untuk menjadi Pengurus pusat  tapi saya tolak karena Babel saat itu belum apa – apa,” ujarnya.

Sejak ikut dan memimpin langsung sidang komisi nama PAFI Babel mulai di kenal secara nasional dan mulai menunjukkan eksisitasnya. Masukan tata kelola organisasi yang diajukan oleh PAFI Babel akhirnya banyak di terima dalam rapat -rapat kerja nasional Pimpinan pusat PAFI. Agenda rutin PD PAFI babel adalah bhakti sosial dan seminar atau workshop min 1 kali setahun.

Tahun 2017 saat Musda kedua PD PAFI Babel distribusi anggota mulai dapat di petakan dengan total anggota kala itu sebanyak 300 org. Dan pada musda kedua saya terpilih kembali secara aklamasi menjadi ketua hingga tahun 2022. Anggota PAFI adalah sarjana farmasi (belum mengambil profesi apoteker), D3 farmasi, analis farmasi dan smk farmasi.

“Total anggota PAFI Babel sekarang 500 anggota lebih yang menyebar di seluruh Prov Babel,” ujar ketua Pimpinan Daerah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Prov Babel. (Agus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.