Kemenkes Mencatat Ada 65 Ribu Kasus DBD, Pringsewu Masuk Kabupaten/Kota Kasus DBD Tertinggi

dr. Siti Nadia Tarmizi

Jakarta, Warta9.com – Di masa pandemi Covid-19, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap ancaman penyakit lain, seperti demam berdarah dengue (DBD). Kementerian Kesehatan mencatat lebih dari 65 ribu kasus demam berdarah di seluruh Indonesia.

Angka kematian penyakit demam berdarah termasuk tinggi yakni hampir 400 jiwa. Ini menjadi tantangan di tengah pandemi COVID-19, khususnya terhadap masyarakat di wilayah-wilayah endemis malaria. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat pada tahun ini kasus demam berdarah antara 100 sampai dengan 500 kasus per hari.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menyampaikan masyarakat perlu waspada dengan ancaman penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini, terutama di daerah dengan angka kasus COVID-19 yang tinggi. Dokter Siti menyampaikan daerah-daerah yang termasuk tinggi kasus DBD yaitu, Provinsi Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Sulawesi Selatan. Data di Kemenkes akhir Mei lalu, jumlah kasus DBD di Lampung termasul tinggi paling banyak di Kabupaten Pringsewu dengan jumlah 843 kasus.

Dokter Siti menekankan keluarga untuk berinisiatif dalam pemberantasan nyamuk sehingga demam berdarah dapat dicegah. Masyarakat dapat melakukan pencegahan utama melalui 3 M yakni menguras, menutup dan mendaur ulang.

Lima Kabupaten/Kota Kasus DBD Tinggi :

1. Kabupaten Buleleng Provinsi Bali, dengan jumlah kasus mencapai 2.057
2. Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan jumlah kasus mencapai 1.624
3. Kabupaten Badung Provinsi Bali, dengan jumlah kasus mencapai 1.355
4. Kota Denpasar Provinsi Bali, dengan jumlah kasus mencapai 858
5. Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung, dengan jumlah kasus mencapai 843. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.