Kemenko PMK Gandeng Universitas Teknokrat Terapkan Gerakan Revolusi Mental di Sekolah

Achmad Yudi Wahyudin, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Umum Universitas Teknokrat Indonesia menyampaikan materi dalam FGD. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.comUniversitas Teknokrat Indonesia menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pengenalan Nilai Revolusi Mental dalam Sekolah. Diskusi yang digelar, Kamis (2/9/2021) mengambil tema “Gerakan Mengajar Kolaboratif Insan Pendidik Provinsi Lampung”.

Kegiatan ini merupakan rangkaian Gerakan Nasional Revolusi Mental Bersama Masyarakat tahun 2021 Universitas Teknokrat Indonesia yang didanai oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI.

Focus Group discussion ini mengundang para guru SMK/SMA/MA perwakilan di Provinsi Lampung untuk berbagi pengalaman terkait penerapan nilai Revolusi Mental di sekolah.

Acara yang berlangsung sehari penuh ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Umum sekaligus Ketua Pelaksana Gerakan Nasional Revolusi Mental Universitas Teknokrat Indonesia Achmad Yudi Wahyudin, M.Pd, mewakili Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA.

Dalam sambutannya, Yudi memaparkan pentingnya Gerakan Revolusi Mental di Sekolah. “Revolusi Mental di sekolah akan lebih baik diterapkan jika kita menerapkan nilai gotong-royong, berintegritas, dan melayani,” papar Yudi.

Akhyar Rido Dekan FSIP Universitas Teknokrat Indonesia menyampaikan materi FGD. (foto : ist)

Universitas Teknokrat Indonesia menyelenggarakan kegiatan Gerakan Mengajar Kolaboratif Insan Pendidik diharapkan dapat membangun nilai kolaborasi dan gotong royong antara dosen, mahasiswa, dan guru dalam memajukan pendidikan di sekolah.

Kegiatan Focus Group Discussion dibagi menjadi tiga sesi yaitu ; sesi pertama terkait Nilai Revolusi Mental dalam Masyarakat yang diselenggarakan oleh Akhyar Rido, SS., MA., Ph.D yang merupakan sekretaris eksekutif Forum Rektor Indonesia yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan.

Sesi kedua mengenai Penerapan Hybrid Learning berpusat pada peserta didik dalam mendukung transisi pasca pandemi yang disampaikan oleh Achmad Yudi Wahyudin, M.Pd. yang juga mengepalai Pusat Pengelola Pembelajaran dalam Jaringan Universitas Teknokrat Indonesia.

Sesi ketiga yaitu Forum Diksusi berbagi pengalaman para guru terkait penerapan Pembelajaran Berpusat Pada Peserta Didik yang diikuti oleh SMA Negeri 1 Adiluwih, SMK Amal Bakti Bandarlampung, SMK Alhuda Jatiagung, SMK Negeri 8 Bandarlampung, SMA Muhammadiyah Gading Rejo, SMA Negeri 1 Tanjung Bintang, SMA Negeri 1 Tanjung Bintang, SMK Negeri 9 Bandarlampung, SMA Negeri 1 Adiluwih, SMA Negeri 1 Gedung Tataan, SMK SMTI Bandarlampung, SMK Gajah Mada Bandarlampung, SMK Islam Adiluwih, SMA Perintis I Bandar Lampung.

Tindak lanjut dari FGD ini lanjut Yudi, melakukan kegiatan pendampingan kepada sekolah-sekolah Mitra Universitas Teknokrat Indonesia terkait pengembangan mutu proses pembelajaran daring, maupun kompetensi guru dalam mengajar. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.