Ketua Kwarda Lampung Chusnunia Buka Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar UIN Raden Intan

Ka Kwarda Gerakan Pramuka Lampung Chusnunia memberi semangat kepada peserta KMD. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com — Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Lampung Hj. Chusnunia Chalim membuka Pembinaan Pramuka Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Raden Intan Lampung, di Aula Kwarda Gerakan Pramuka Lampung, Rabu (5/1/2022).

Acara tersebut dibagi dalam 6 gelombang yang akan berlangsung dari tanggal 5 Januari – 14 Februari 2022.

Dalam sambutannya, Chusnumia menyapaikan kegiatan kursus ini sangat bermanfaat karena akan diterapkan dalam melakukan pembinaan di daerah-daerah terutama di daerah mahasiswa berasal.

“Kursus ini sangat dibutuhkan bagaimana nanti akan memotivasi dan membina dimanapun tempat mengabdi agar menghasilkan contoh-contoh yang berkualitas dan berkompetensi,” ujarnya.

Menurut Chusnunia, perkembangan zaman yang sangat cepat saat ini memiliki tantangan tersendiri untuk dihadapi dan hal tersebut mendorong untuk lebih cepat menyesuaikan diri dengan Revolusi Industri 4.0 terutama di bidang teknologi informasi.

“Kita harus menyiapkan diri terutama untuk generasi muda, kalau saat ini kita sedang dihadapi dengan Revolusi Industri 4.0, di depan mata kita akan menghadapi Society 5.0 yang akan datang,” lanjutnya.

Chusnunia juga mengatakan akan banyak tantang yang belum bisa diprediksi termasuk tantangan membina pramuka kedepannya.

Apalagi saat ini, ucapnya, dengan adanya pandemi Covid-19, mengharuskan Gerakan Pramuka melakukan perubahan dan penyesuaian dalam kegiatan kepramukaan. “Dulu tidak terbayang kegiatan Pramuka bisa melibatkan seluruh daerah di dalam satu waktu, saat ini kita melakukan itu dengan pola daring dan menjadi kegiatan kita sehari-hari,” lanjutnya.

Ia juga mengingatkan untuk seluruh generasi muda untuk dapat menjawab tantangan dan peka mengambil peluang pada masa Society 5.0 yang akan datang.

Menurutnya, generasi muda harus memiliki beberapa aspek dalam menjawab tantangan tersebut seperti memiliki pemikiran yang kritis serta harus mampu melahirkan inovasi sebagai problem solver.

“Prinsipnya perubahan selalu luar biasa cepat, kita tidak mungkin menahan arus perubahan dan segala sesuatu pasti berubah, tidak ada yang abadi, semuanya berubah. Kalau kita tidak menyesuaikan diri dengan perubahan kita akan tergilas perubahan,” pungkasnya. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.