Pesisir Barat, Warta9.com – Ketua Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Septi Heri Agusnaeni, S.E., M.H., membuka kegiatan sosialisasi cegah kekerasan seksual dan perilaku menyimpang pada anak dan remaja, di lapangan Komplek Perkantoran Pemkab Pesibar, Minggu (14/7/2024).
Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua I TP-PKK Pesibar, Yulnawati Zulqoini Syarif, Ketua II TP-PKK Pesibar, L. Liastuti Jon Edwar, S.Pd., M.M., narasumber, dr. Lely Yanita, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Edwin Kastolani Burtha, S.H., M.P., Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), dr. Budi Wiyono, M.H., Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Syahriah Abadi, S.Sos., M.M., dan perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP).
Sosialisasi dimaksud diikuti oleh 80 pelajar perwakilan dari SMAN 1 Krui, SMKN 1 Pesisir Tengah, SMAN 1 Pesisir Selatan, dan SMAN 1 Ngambur, serta 20 peserta lainnya dari TP-PKK Pesibar.
Ketua TP-PKK, Septi Heri Agusnaeni dalam sambutannya mengatakan bahwa, kekerasan seksual dan prilaku menyimpang terhadap anak pada faktanya masih marak terjadi dan memprihatinkan serta memiliki risiko buruk, bahkan menimbulkan dampak psikologis termasuk harga diri yang rendah, kecemasan dan depresi yang berkepanjangan.
“Perbuatan tersebut adalah kejahatan universal yang dapat ditemukan diseluruh dunia pada tingkatan masyarakat yang tidak memandang usia atau jenis kelamin,” ujar Ketua TP-PKK, Septi Heri Agusnaeni.
Ketua TP-PKK, Septi Heri Agusnaeni menerangkan, kekerasan seksual dan prilaku menyimpang dapat terjadi dalam berbagai bentuk seperti pemerkosaan, prostitusi, pencabulan, pernikahan dini, dan LGBT. “Kondisi tersebut mengharuskan adanya peran pemerintah dan aparat terkait dalam hal menanggulangi permasalahan tersebut. Maka dari itu penting adanya perlindungan hukum, konselor, peran orangtua, dan keterlibatan peran TP-PKK, serta guru untuk menjadi garda terdepan melindungi anak tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan tangguh,” lanjut Ketua TP-PKK, Septi Heri Agusnaeni.
Ketua TP-PKK, Septi Heri Agusnaeni menandaskan, orangtua memiliki peranan yang cukup besar, khususnya orangtua yang memiliki anak perempuan untuk bisa menjadi pendengar yang baik terhadap anaknya. “Orangtua harus mampu menjalin komunikasi dan memberikan edukasi yang baik terhadap anak, serta memberikan pendidikan terkait seks sesuai dengan usia anak agar anak dapat terlindungi dari tindakan-tindakan pelecehan seksual,” pungkas Ketua TP-PKK, Septi Heri Agusnaeni. (W9-Eva)