Bandarlampung, Warta9.com – Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur KH. Hasan Abdullah Sahal mengatakan, soal nasionalisme, NKRI , Pondok Gontor tidak perlu diragukan lagi. Bahkan, kalau ingin melihat contok NKRI dan Nasionalisme bisa lihat di Gontor.
Hal itu disampaikan Pimpinan Pondok Gontor KH. Hasan Abdullah Sahal dalam acara silaturrahmi pengurus Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Lampung dan anggota, di Whiz Prime Hotel Bandarlampung, Sabtu malam (1/9/2018).
Silaturrahmi juga dihadiri Pimpinan Pondok Modern Gontor lainnya antaralain, KH. Akrim Mariat, Rektor UNIDA Prof. Dr. Amal Fatullah Zarkasyi, Dr. Hidayatullah Zarkasyi, MA dan Ketua IKPM pusat Ismail dan keluarga besar Pondok Gontor.
KH. Hasan mencontohkan soal nasionalisme dan NKRI di tidak diragukan lagi bahwa di Gontor santrinya dari berbagai suku yang ada di Indonesia. Bahkan banyak dari luar negeri. Di Gontor satri asal Malaysia bisa menyayikan bahkan memimpin lagu Indonesia Raya. Santri dari Thailand bisa bernyayi campur sari. Santri dari Sumatera Utara bisa main Reog Ponorogo. Bahkan dalam bait hymne pondokku Gontor disebutkan Ibuku Indonesia. “Oh pondokku…Engkau berjasa…
Pada ibuku Indonesia”.
“Macam-macam tuduhan ke Gontor. Tidak nasionalis, pengikut Islam garis keras dan lain-lain. Padahal Gontor pelopor nasionalisme dan NKRI. Bahkan sampai dalam hymne pondokku ada kalimat pada Ibuku Indonesia,” ujar KH.Hasan yang menegaskan hahwa Gontor untuk semua golongan.
KH. Hasan melanjutkan, dengan kultur sistem pendidikan yang ada sekarang, Pondok Gontor masih eksis dan bertambah maju sampai sekarang. Bahkan sebelum memasuki usia Gontor ke-100 tahun, Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Fakultas Kedokteran ditargetkan berdiri. (W9-jam)
