Konfercab NU Soroti Ceramah Berpaham Radikalisme

Metro, Warta9.com – Adanya pengajian dan kajian yang sering dilakukan di Masjid Taqwa Kota Metro yang bernada Provokatif dan mengarah kepada gerakan radikalisme menjadi salah satu perhatian serius Ketua Tanfidliyah Nahdlatul Ulama Kota Metro, Drs KH Ali Qomarudin, MM.

Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an 16c Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat itu secara terbuka dihadapan Wakil Walikota Metro, Djohan di arena Konferensi Cabang V NU Kota Metro memintak agar Pemerintah Kota Metro bisa memberikan teguran kepada Pengurus Masjid dan Panitia agar selektif dan tidak mengundang orang-orang yang memiliki faham berbau radikalisme yang bisa membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kepada Bapak Wakil Walikota ini ada titipan pesan dari tokoh-tokoh NU, saat ini muncul keresahan di tengah masyarakat Metro akibat sering mendengar ceramah yang bersifat provokatif dari pengeras suara di Masjid Taqwa Metro, tolong Pak agar masalah ini disikapi karena bisa membahayakan keutuhan NKRI akibat dicecokoki pemahaman yang keliru oleh para ustad yang tidak mau menerima idiologi Pancasila,” kata Sabtu (23/11/2019) di Kampus IAIM Kota Metro.

Bahkan, lanjut Kiai Ali Qomarudin yang kembali didapuk menjadi Ketua Cabang NU Kota Metro untuk periode yang ketiga kalinya itu, dirinya telah mendapat info bila hari Senin tanggl 25 November 2019, akan ada kajian yang akan diisi mentor Ormas terlarang Hisbut Thahir Indonesia (HTI) yaitu Felik dimanan HTI yang sudah dibubarkan ini melalui kader-kadernya masih terus gentayangan menebar fahamnya di tengah-tengah masyarakat perkotaan seperti Kota Metro ini.

“Menyikapi masalah radikalisme kami sudah menghadirkan Instruktur Nasional PKPNU, kami hadirkan agar bisa memberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang toleran, bukan Islam yang tidak toleran, hal ini pentinh untuk menjaga faham faham radikal. Hari senin yang akan datang kami dengan mentornya HTI, Felix Souw akan hadir mberikan ceramah di Masjid Taqwa, ini masalah serius, NU bersusah payah menangkal, tapi selalu kecolongan, tolong pak Wali ini titipan temen-temen NU agar diantisipasi,” pintanya.

Sedang Dr KH Adnan yang merupakan Instruktur Nasional Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) saat menyampaikan halaqoh Gerakan NU Perkotaan mengingatkan agar semua kader NU yang merupakan garda terdepan dalam membela keutuhan NKRI agar tidak takut untuk melawan gerakan radikalisme yang sengaja dihembuskan oleh kelompok-kelompok tertentu yang menginginkan NKRI tercabik-cabik.

“Kader NU harus tampil menjadi garda terdepan melawan faham radikalisme, hanya satu kata lawan setiap orang yang memiliki faham radikalisme dan terorisme, jangan biarkan mereka bergerak leluasa, kalau diingatkan tidak mau, gebuk mereka itu, bagi NU keutuhan negara lebih penting, karena NU ini adalah salah satu pendiri bangsa ini, sedang mereka itu siapa, kok mau buat kacau menebar faham yang bertentangan dengan idioligi bangsa yaitu Pancasila,” demikian Adnan.

Sementara menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Metro, H Djohan, SE, MM mengakui adanya ceramah yang bernada provokasi tersebut.

“Kalau masalah ceramah radikal dan agak keras itu memang saya juga dengar, itu kelompok anak-anak muda yang tergabung di Aku Cinta Masjid (AMC) mereka yang sering mengadakan kajian, mereka memang masih perlu dibimbing, nanti kita arahkan agar selektif dalam menghadirkan penceramah,” tanggap Djohan. (W9-joko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.