Kunker di Tubaba Anggota DPR RI Hanan Rozak Ajak Petani Singkong Kompak “Tanam Separo”

Anggota DPR RI Fraksi Golkar Hanan A Rozak saat melakukan kunker di Tuba Barat. (foto : ist)

Tulangbawang Barat, Warta9.com – Harga singkong menjadi permasalahan serius di Provinsi Lampung. Lantaran anjloknya harga singkong (ubi kayu) pada  beberapa bulan  terakhir. Sebagai bahan baku pangan, pihak pabrik hanya membeli komoditas petani tersebut kisaran Rp 600 hingga Rp 900 per Kg, dengan potongan refraksi 25-30 persen. Padahal normalnya di kisaran harga Rp 1.400-1.800 per Kg.

Keluhan ini disampaikan perwakilan petani kepada Anggota DPR RI Komisi II Fraksi Partai Golkar Ir. H Hanan A Rozak, MS, saat  melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Daerah Pemilihan ke tujuh kecamatan di Kabupaten Tulangbawang Barat, Jumat sampai Sabtu (12-13/3/2021).

“Petani singkong tahun ini merugi, tidak balik modal, karena pengumpul hanya membeli singkong petani rata-rata seharga Rp 800 per Kg dengan potongan sekitar 25 persen belum lagi biaya cabut dan transportasi,” kata Kandar, Pengurus KTNA Tulangbawang Barat.

Dalam kunjungan kerja di Kecamatan Tulang Bawang Udik, Marno petani, menyampaikan bahwa harga bersih singkong di tingkat petani seharga Rp 400 per Kg, setelah ada pemotongan.

Menanggapi keluhan petani tersebut, Hanan A Rozak mengajak petani agar kompak melakukan “Gerakan Tanam Separo”, untuk mengatasi anjloknya harga singkong dan menaikkan daya tawar petani kepada pedagang pengumpul maupun pabrik.

Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi, dimana  petani disarankan untuk mengurangi tanam singkong, untuk mengurangi kelebihan  produksi, yang diharapkan dampaknya dapat menormalkan harga singkong.

“Untuk mengatasi anjloknya harga singkong saya mengajak petani untuk mengurangi supply singkong, dengan menanam separo saja dari luas lahan yang ditanami singkong saat ini. Salah satu penyebab anjloknya harga singkong sekarang ini, karena yang jual banyak dan yang beli sedikit,” kata Hanan.

Selain itu lanjut Hanan, untuk melaksanakan “Gerakan tanam separo” ini membutuhkan  kekompakan petani dan kebijakan pemerintah.

Sebagai informasi produksi ubi kayu Lampung pada 2019 tercatat 4,9 juta ton, dan naik menjadi 5,6 juta ton di 2020. Daerah penghasil singkong tertinggi terdapat di Lampung Tengah yakni 1,5 juta ton, disusul Lampung Utara 959 ribu ton, Lampung Timur (891 ribu ton), Tulangbawang Barat (531 ribu ton), dan Tulangbawang (485 ribu ton). Kemudian, Way Kanan (241 ribu ton), Pesawaran (115.580 ton), Lampung Selatan (95.265 ton), dan Mesuji (24.313 ton).

Anggota DPR RI tersebut berharap masalah harga singkong dapat diselesaikan sehingga petani singkong bisa merasakan hasilnya. Hanan juga Ketua KTNA Provinsi Lampung ini mengharapkan petani tetap semangat dalam bercocok tanam.

Beberapa kampung yang dikunjungi Hanan A Rozak antara lain; Tiyuh Mulya Kencana Kecamatan Tulang bawang Tengah, Tiyuh Gading Kencana Tulangbawang Udik, Tiyuh Daya Asri Tumi Jajar dan sejumlah tiyuh lainnya di Tuba Barat. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.