Lampung Barat, Warta9.com – Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Provinsi Lampung, bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung, mengadakan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), di Aula MAN 1 Lampung Barat, Sabtu (31/8/2024).
Kegiatan ini merupakan kegiatan kedua, setelah sebelumnya mengadakan acara serupa di MAN 1 Lampung Utara.
Kegiatan Bimbingan Remaja Usia sekolah disambut dengan antusias para siswa MAN 1 Lampung Barat. Sekitar 100 peserta yang mengikutinya, juga dihadiri oleh Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Ketua DWP Kemenag Provinsi Lampung Hj. Mardhotilah Puji Raharjo dan Jajaran DWP Lampung Barat, Ketua LKKNU Provinsi Lampung Fenty Anggraini dan jajarannya, serta para guru MAN 1 Lampung Barat.
Acara ini diawali dengan pembukaan oleh Kanwil Kemenag Provinsi Lampung yang diwakili oleh Kabid Urais H. Yulizar Andri, ST. M.Ag. Dalam sambutannya, Yulizar mengatakan, kegiatan ini meminimalisir dampak pernikahan yang belum matang. Sehingga anak remaja yang menjadi sasaran utama dalam kegiatan tersebut bisa lebih siap dan matang untuk membina rumah tangga yang baik.
Sementara Hajjah Mardhotilah Puji Raharjo selaku Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Provinsi Lampung, mengatakan bahwa oernikahan usia dini memiliki dampak negatif, antara lain tingginya angka kematian ibu dan bayi, tingginya angka putus sekolah, tingginya angka pekerja anak yang rentan diberi upah rendah sehingga turut meningkatkan angka kemiskinan, serta dampak lainnya.
Di sisi lain, Fenty Anggraini Ketua LKKNU Provinsi Lampung, mengatakan, pernikahan adalah tonggak penting dalam kehidupan seseorang. Namun saat dilakukan usia terlalu muda, seringkali membawa sejumlah dampak negatif yang tak terhindarkan.
Pernikahan dini, yang terjadi sebelum seseorang benar-benar siap secara fisik, mental dan emosional, membawa konsekuensi serius yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Terus menurutnya lagi, Tujuan program pendewasaan usia perkawinan memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar di saat perencanaan, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi, serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak.
Pemberian materi BRUS ini, mengedepankan diskusi interaktif, dan Metode Fun Learning. Dengan penekanan materi fokus pada Strategi pencegahan pernikahan dini, Menyiapkan Keluarga Sakinah Remaja, Filosofi Bimbingan Remaja Usia Sekolah dalam Mengelola diri dan Pendewasaan Usia Perkawinan.
Dalam kesempatan ini, Ketua LKKNU Lampung mengajak kepada seluruh remaja Indonesia jangan terburu menikah dini, jangan terjebak Narkoba, Maka Indonesia Emas 2045 kita akan cetak. (W9-jm)