Lulusan Universitas Teknokrat Diharapkan Bisa Tingkatkan Personal Branding

Bandarlampung, Warta9.com – Sebanyak 462 lulusan Universitas Teknokrat Indonesia diwisuda, Rabu (27/10/2021). Mahasiswa yang diwisuda dari tiga fakultas yaitu; Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknik Ilmu dan Komputer (FTIK) dan Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan (FSIP).

Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, mengharapkan lulusan Universitas Teknokrat perguruan tinggi swasta terbaik di Sumatera ini dapat berkolaborasi dan meningkatkan personal branding.

Menurut Mahathir, di era revolusi teknologi saat ini, dibutuhkan wisudawan yang profesional yang dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan personal branding. “Apa yang sudah dipelajari di kampus selama ini dapat dimanfaatkan bukan hanya untuk bekerja tetapi juga untuk membuka usaha,” kata Mahathir.

Selain itu, lulusan Universitas Teknokrat bukan hanya memiliki hard skill tetapi juga harus dapat menguasai soft skill. “Jadi, pemuda lulusan Universitas Teknokrat bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat bahkan lebih luas untuk bangsa dan negara,” ujar Mahathir.

Saat ini, lanjut Mahathir Muhammad, bukan hanya berkompetisi secara pribadi tetapi juga dituntut mampu berkolaborasi dan bekerja secara tim. Oleh sebab itu, ia mengharapkan lulusan Universitas Teknokrat periode ini dapat lebih hebat dan mampu berkolaborasi.

Soal merdeka belajar, Mahathir mengaku sangat konsen terhadap hal ini. Ia memaparkan mahasiwa Universitas Teknokrat bukan hanya dapat menempuh pendidikan di kampus melainkan juga dapat berpeluang kuliah di kampus besar. Seperti Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Gajah Mada. Bahkan dapat kuliah di luar negeri dan berkesempatan untuk belajar di dunia industri.

“Melalui program merdeka belajar ini, mahasiswa berkesempatan mendapatkan ilmu yang luas. Karena bisa belajar dengan kampus lain dan dunia industri,” tambah Mahathir.

Ia menjelaskan, tantangan kampus saat ini adalah bagaimana memadatkan ilmu pengetahuan di semester awal. Sebagai contoh, di semester awal ada 3 SKS, dan bagaimana caranya menjadikan 1 SKS dengan kompetensi yang sama.
Dengan pemadatan tersebut, lanjut Mahathir, maka di semester tengah dan akhir para mahasiswa dapat lebih luas belajar dan magang di dunia industri.

“Selain itu, kalau dahulu magang hanya satu sampai tiga bulan, berbeda dengan sekarang yang bisa 6 sampai dengan 1 tahun. Sehingga, pembelajaran di kampus dapat dan dunia industri juga lebih berpengalaman,” tuturnya.

“Sehingga diharapkan mereka bukan hanya kuliah baru bekerja, tetapi mahasiswa ini kuliah, kemudian kerja, kemudian lulus, baru bekerja lebih baik,” kata Mahathir. (W9-jam)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.